4 Hewan Laut yang Sudah Punah, Nomor 3 Tidak Diketahui Penyebabnya
JAKARTA Sejumlah hewan laut yang telah punah sebagian besar karena penurunan populasi yang disebabkan berbagai faktor. Hewan laut yang punah biasa akibat perburuan liar secara besar-besaran dan kekurangan sumber makanan.
Hewan laut yang sudah punah ini hanya tercatat dalam berbagai literatur dan sudah tidak ditemukan di alam bebas. Berikut 4 hewan laut yang sudah punah dirangkum SINDOnews dari laman Oceaninfo, Senin (13/6/2022).
1. Cerpelai Laut
Cerpelai laut adalah mamalia yang hidup di sekitar pantai New England dan pertama kali dinyatakan punah pada tahun 1903 akibat perburuan liar. Sedikit yang diketahui tentang cerpelai laut karena fakta bahwa mereka baru ditemukan setelah punah.
Beberapa orang berpendapat bahwa cerpelai laut sebenarnya adalah subspesies cerpelai Amerika, kerabat terdekatnya yang masih hidup. Kemungkinan besar penyebab cerpelai laut punah akibat diburu untuk diambil bulunya.
2. Burung Auk Besar
Serunya Jelajah Kota Malaka: Nonton Pertunjukan Encore Malaka hingga Jalan-Jalan di Jonker Street
Burung auk besar merupakan salah satu spasies burung laut yang kepunahannya menjadi salah satu kasus kepunahan hewan laut yang paling terkenal. Pada 3 Juli 1844 burung auk besar resmi dinyatakan punah akibat perburuan liar untuk diambil bulu dan dagingnya.
Burung auk besar tingginya antara 75 hingga 85 sentimeter dan beratnya sekitar 5 kilogram. Sepasang burung auk besar terakhir dibunuh pada 3 Juli 1844 saat sedang mengerami telur mereka di pulau kecil Stac an Admin di Skotlandia. Bahkan telur terakhir mereka dihancurkan di bawah sepatu bot nelayan.
3. Grayling Selandia Baru
Grayling adalah spesies ikan laut berasal dari Selandia Baru yang sudah punah. Ikan ini bermigrasi antara air tawar dan air asin selama musim yang berbeda dan berlimpah selama abad ke-19.
Ikan Grayling yang sedang tumbuh bisa mencapai ukuran sekitar 30-45 sentimeter. Para ilmuwan tidak memiliki satu pun penyebab kepunahan ikan tersebut. Meskipun kerentanan sistem air tawar dan penggundulan hutan disebut-sebut sebagai penyebabnya.
Pada awal 1900-an, populasi menurun secara signifikan. Penampakan terakhir uban Selandia Baru terjadi pada tahun 1923. Spesies ini dinyatakan dilindungi pada tahun 1951, namun sudah terlambat untuk mencegah dari kepunahan.
4. Singa Laut Jepang
Singa laut Jepang adalah sejenis singa laut California yang punah pada tahun 1970-an. Singa laut diburu hingga punah karena diincar daging dan minyaknya. Organ mereka digunakan untuk membuat obat dan kulit serta kumis mereka adalah pembersih pipi dan barang-barang lainnya.
Singa laut ditemukan di sepanjang garis pantai Pasifik dan berukuran besar, berwarna abu-abu gelap, dan dapat mencapai berat 1.230 pon atau 560 kilogram. Selama awal abad ke-20, singa laut juga ditangkap untuk digunakan dalam sirkus.