Mengenal Tradisi Ma`Nene dan Tradisi Mayat Berjalan di Tana Toraja, Penghormatan pada Leluhur
MENGENAL tradisi MaNene dan tradisi mayat berjalan di Tana Toraja . Indonesia memiliki berbagai macam suku dan juga budaya. Sehingga tak heran jika kita dapat menemukan berbagai macam tradisi pula.
Salah satu tradisi yang masih terjaga hingga kini adalah tradisi MaNene dan mayat berjalan. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Baruppu di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. MaNene juga biasa disebut sebagai tradisi membersihkan jenazah.
Bagi yang belum tahu, berikut Okezone berikan informasi Mengenal Tradisi MaNene dan Tradisi Mayat Berjalan di Tana Toraja.
Mengenal Tradisi MaNene dan Tradisi Mayat Berjalan di Tana Toraja
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tradisi MaNene merupakan tradisi untuk membersihkan jenazah leluhur yang telah meninggal puluhan hingga ratusan tahun yang lalu. Selain membersihkan jasad, tradisi ini juga mengharuskan pengikutnya untuk mengganti baju jenazah. Sedangkan, tradisi mayat berjalan merupakan bagian dari acara MaNene.
Tradisi MaNene di Tana Toraja (Okezone.com/Jufri)
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Baruppu setiap tiga tahun sekali dan dilakukan secara serentak dengan warga desa lain. Hal ini dilakukan karena prosesi MaNene yang cukup lama, yaitu bisa mencapai satu Minggu.
Sedangkan untuk waktu pelaksanaannya biasanya dilakukan pada bulan Agustus, yaitu setelah musim panen. MaNene tidak boleh dilakukan sebelum masa panen karena dianggap bisa membawa sial bagi hasil panen, seperti sawah dan ladang mengalami kerusakan.
Sejarah MaNene
MaNene berawal dari seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek. Dahulu kala, Pong menemukan sebuah jenazah dengan kondisi memprihatinkan. Kemudian, ia membawa jenazah tersebut ke rumah untuk dipakaikan baju yang layak dan dikubur di tempat yang aman.
Sejak itu, Pong mendapatkan banyak berkah. Mulai dari pertanian yang panen lebih cepat dan hasil buruan yang bagus. Pong beranggapan jika menghormati dan merawat orang lain itu diperlukan, sekalipun orang tersebut telah tiada, yaitu dengan merawat jenazahnya.