Mirip Lobi Hotel Bintang 5, Masjid Ini Punya Kain Kiswah Bersulam Emas
MasjiddiJalan Letjen Suprapto, Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timurinibeda dari yang lain. Jika dilihat sekilas, bagian depanmasjidinitidak terlihat seperti layaknya sebuahmasjid. Melainkan tampak seperti lobi hotel bintang lima.
Namun, jika melihat menaradengan tempat wudhu outdoor serta adanya tulisan MasjidAl Fattah Tulungagung, barulah menyadari jika bangunan tersebut adalah masjid.
MasjidAl Fattah dibangun dengan sentuhan arsitektur modern, berkonsep hemat energi dan ramah lingkungan. Usai direnovasi, masjid ini diresmikanolehKetua Umum DewanMasjidIndonesia (DMI) Jusuf Kalla pada (29/5/2022).
Pembangunan masjid ini menghabiskan biaya sekitarRp6 miliar. Selain memiliki tampilan baru dan modern,ramah difabel, mayoritas dindingmasjidiniterbuat dari kaca tebal.
Viral Aksi Suporter Jepang Bersih-Bersih Stadion GBK, Netizen: Respect kalau Perlu Dinaturalisasi
Lantainya berlapis marmer dari India dan Italia, sertadilengkapi dengan AirConditioner (AC) dan pintu bersensorgerakyang bisa buka tutup sendiri layaknyadihotel. Karpetdiruang utamamasjidinijuga karpet terbaik yang didatangkan dari Turki.
Sementara pada bagian plafonmasjidseluaskurang lebih 3.000meterpersegiinitelah dilengkapi dengan 99 lampu cantik bertuliskan Asmaul Husna atau nama-nama Allah SWT. Selain itu, terdapat pula kainkiswahsepanjang 6,6 x 3,5 meter, dengan berat total sekitar 100 kilogram.
Dari berat tersebut, 40 kilogram diantaranya berupasulamanbenang emas. Kainkiswahyang pernah menjadi penutupKa\'bahpada 2004itudipajangdibagian mihrab. Keberadaan kainkiswahinipun jadi daya tarik utama para jamaah untuk menjalankan salatdimasjidini.
ApalagimasjiddiIndonesia yang memiliki kainkiswahmasih langka. Karenanya usai menunaikan saalat, tak sedikit jamaah yang ber swafotodidepan kainkiswahtersebut. Sejak awal dibangun,MasjidAl-Fattah telah direnovasi sebanyak dua kali yakni pada 1984dan 2019.
Masjidinisebenarnyaadalahmasjidwakaf dari seorang pengusaha bernama H. Sarkam Ashiri,yangproses pembangunannya dimulaipada 1952. Uniknya,dalamproses pembangunan tersebut, sebagian besar material pasir yang digunakan adalahtumpukanabu vulkanik hasil erupsi Gunung KeluddiKediri pada 1951.
Erupsi yang cukup dahsyat membuat hujan abu vulkanik sampai ke wilayah Tulungagung. Renovasi demi renovasi yang dilakukan itu demi membuat jamaah merasa nyaman beribadahdimasjidyang dulu sempat dijulukiMasjidJawa Kunoini. Selain juga untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, agar bangunanmasjidtidak lagi terlihat seperti bangunan kuno.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join IDZ Creators dengan klik di sini.