Masya Allah, Masjid Terindah di Pekanbaru Ini Dulunya Berdinding Kayu dan Beratap Daun!
Kota Pekanbaru masih menyimpan dan menjaga banyak bangunan bersejarah. Masjid Ar-Rahman Pekanbaru, misalnya. Masjid ini dibangun pada masa kolonial Belanda.
Gaya bangunan masjid perpaduan Melayu dan Arab, dengan warna dominan hijau dan kuningserta dihiasi ornamen-ornamen cantik.Masjid megah ini berlokasi di Jalan Sudirman dan diyakini dibangun 1930 silam. Hanya saja bangunan masjid yang sekarang sudah dipugar.
Seperti yang diceritakan Pengurus Masjid Ar-Rahman, Yusrialis. Dulunya masjid ini berbahan papan kayu dan atapnya masih dari daun, ukurannya juga masih 8x8 meter.
Pembangunan masjid juga tak lepas dari jasa seorang bangsawan Jawa, yang juga kepala desa di Pekanbaru, Raden Sastro Djaya Diningrat, yang mewakafkan tanah miliknya seluas 300 meter persegi.
Selanjutnya masyarakat dari berbagai tempat bergotong royong dan menyumbangkan uang serta tenaga untuk membangun masjid.
"Kemudian karena seiring bertambahnya jemaah, pembangunan masjid bertahap dipugar menjadi beton sejak tahun 1960," ujarnya.
Kemudian bantuan juga datang dari Pemerintah Provinsi Riau yang memperluas area Masjid Ar-Rahman. Pemerintah Kota Pekanbaru juga menambah sarana dan prasarana masjid pada 2007 lalu.
Kini selain Masjid An-Nur, Masjid Ar-Rahman juga menjadi ikon dari Kota Pekanbaru. Apalagi letak masjid di jantung kota, sehingga mempermudah jemaah untuk mampir dan menunaikan ibadah salat atau sekedar berwisata religi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join IDZ Creators dengan klik di sini.