Bukan Soto! Ini Campor, Kuliner Khas Sumenep Cocok Buat ‘Obat’ Masuk Angin
Berkunjung ke Pulau Madura kamu bakal menemukan banyak kuliner nikmat yang memanjakan lidah. Salah satunyaialahCamporyang merupakan makanan khasKabupaten Sumenep, Jawa Timur, bentuknya sekilas kuliner ini mirip soto.
Kalau biasanyasotoberkuah bening dan terdapat potongan babat dan daging sapi sebagai isiannya,berbeda denganCamporyangkuahnya berwarna merah kental. Warna merahtersebut dihasilkandaricampuransantan dan cabai merah yang dihaluskan serta tambahan kayu manis agar aromanya lebih kuat.
DinamakanCamporkarena dibuat dari campuran beberapa bumbu tambahan sehingga rasanya enak, gurih, dan kuah rempahnya bikin hangat dibadan. Makanan ini juga cocok disantap saat enak badan atau sedang masuk angin.
Biasanya Campordijadikan menu sarapan.SeporsiCamporberisilontong, bihun, ulekan bumbu kacang yang dihaluskan, cacahan korket yang terbuat dari singkong, lalu disiram kuah santan hangat berisi potongan daging sapi dan diberi taburan daun bawang, bawang goreng hingga taoge goreng.
Salah satu warungCamporlegendaris yang telah ada kurang lebih sejak 60 tahun lalu yaituyang berlokasi di Jalan Asta Tinggi, Dusun Banasokon, Desa Kebonagung, Sumenep, Jawa Timur.
Warung ini merupakan usaha turun temurun yang kini telah dijalankan dan diteruskan oleh generasi ke-2. Setiap hari warungCamporini bisa mengolah 3-9 kg beras untuk dijadikan lontong. Setidaknya 200 hingga 250 porsi lebihcamporterjual dengan cepat terutama di hari libur.
Warung yang buka setiap hari ini, buka mulai jam 06.00-13.00 WIB. Seporsicampordi banderol dengan harga Rp10 ribu. Namun dulu saat generasi pertama sempat dijual dengan harga Rp250 saja.
Selain menjualcamporwarung juga menyediakan men Soto khas Sumenep yang dibanderol Rp9 ribu saja.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join IDZ Creators dengan klik di sini.