Spesifikasi Baju Khusus Bagi Astronot yang Masih Belum Banyak Diketahui
Dilansir dari situs resmi Nasa , astronot bisa beraktivitas di luar pesawat antariksa karena menggunakan baju khusus. Baju tersebut berlapis dua dan helm, berikut penjelasannya:
Baju dalam
Baju pertama yang menempel pada tubuh astronot adalah Liquid cooling and ventilation garment. Lapisan ini merupakan pakaian dalam yang dirancang untuk memaksimalkan sirkulasi udara di sekitar tubuh astronot.
Terdapat selang-selang di bagian belakang yang berisi cairan pendingin. Fungsinya untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Selain itu, baju astronot juga dilengkapi dengan popok yang memiliki daya serap tinggi. Setelah itu, astronot akan menggunakan penutup kepala lengkap dengan alat komunikasi.
Bagian luar
Di bagian luar, pertama yang digunakan adalah lower torso yang terdiri dari celana dan penutup bagian pinggang yang menjadi satu kesatuan. Setelah itu, menggunakan upper torso dan arm assembly. Berfungsi untuk menutup bagian dada dan tangan.
Bagian upper torso juga dilengkapi tempat minum yang disambungkan dengan sedotan panjang. Di belakang upper torso terdapat bagian penting, yaitu Primary Life Support System (PLSS). Dalam PLSS terdapat baterai dan komputer untuk mengontrol kinerja baju, radio komunikasi, sistem sirkulasi oksigen, dan filter karbon dioksida.
Sedangkan di bagian bawah PLSS ada modul pendorong seperti jetpack mini untuk membantu astronot bergerak di luar angkasa.
Helm
Setelah menggunakan baju dalam dan luar, saatnya astronot menggunakan helm. Bagian luar helm terdapat lampu dan kamera yang berfungsi merekam segala aktivitas astronot di luar pesawat angkasa. Helm tersebut dilengkapi visor khusus yang dilapisi emas. Fungsinya untuk mengurangi intensitas cahaya matahari. Helm ini sama dengan upper torso yang terbuat dari fiberglass dan serat karbon.
Sedangkan bagian tangan dan kaki terbuat dari 14 lapisan khusus mirip dengan rompi anti peluru. Seluruh baju luar angkasa dilindungi oleh komposit yang kuat.