Program Sarapan Gratis di Jakarta Batal, Pramono: Diubah ke Renovasi Kantin untuk Tunjang MBG
JAKARTA - Gubernur Jakarta, Pramono Anung memastikan program sarapan gratis yang pernah digagas kini dibatalkan. Keputusan itu diambil setelah Pramono berjumpa dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
"Apa yang akan kami lakukan di Jakarta, yang pertama sarapan pagi yang dulu pernah kita gagas nanti akan diubah programnya," kata Pramono kepada wartawan, Rabu (12/3/2025).
Anggaran yang sedianya digunakan untuk sarapan gratis akan dialihkan untuk program renovasi kantin sekolah. Menurut Pramono, perbaikan kantin akan turut mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
"Sehingga dengan demikian ini juga akan membantu program yang dijalankan oleh Badan Gizi, walaupun pasti Badan Gizi sudah merencanakan semuannya, tetapi ini akan lebih memudahkan di lapangannya, terutama di sekolah-sekolah," kata Pramono.
"Karena memang Jakarta mempunyai berbagai fasilitas, nanti kita akan kerjasamakan untuk mensupport program makan bergizi gratis," sambungnya.
Anggaran sarapan gratis juga akan dialihkan untuk memperluas kapasitas penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Usai pengalihan program ini, kata dia, akan ada 705 ribu penerima manfaat KJP dari sebelumnya hanya 520 ribu penerima manfaat.
"Kami alihkan untuk KJP, Kartu Jakarta Pintar, yang lebih dibutuhkan oleh warga Jakarta. Penambahannya hampir 200 ribu dan itu sebenarnya angkanya besar. Termasuk KJMU tadi, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul," ucap Pramono.
Dadan dalam kesempatan yang sama menyebut salah satu bagian penting dalam pelaksanaan makan bergizi gratis ialah infrastruktu penunjang. Dadan menyebut ide renovasi kantin ini akan terselenggaranya program MBG semakin cepat.
"Infrastruktur inilah yang bagian paling krusial untuk mempercepat terjadinya penyebaran program makan bergizi, dan Alhamdulillah tadi Pak Gubernur dengan jajarannya sudah memutuskan akan merenovasi kantin-kantin sekolah yang akan menjadi bagian dari program makan bergizi," jelas Dadan.
Menurut Dadan, kantin sekolah ini nantinya bisa menjadi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang melayani pemberian makan bergizi gratis untuk satu sekolah atau lebih. Ia pun memastikan adanya kantin tidak akan berhenti beroperasi meskipun SPPG bergerak di situ.
"Saya kira ini sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," tandas Dadan.