7 Keutamaan Puasa Ramadhan: Diampuni Segala Dosa di Bulan Penuh Berkah
JAKARTA, iNews.id - Keutamaan puasa Ramadhan tidak terhitung jumlahnya, menjadikannya bulan yang paling dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum, Ramadhan adalah waktu untuk introspeksi diri, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di bulan yang penuh berkah ini, pintu ampunan terbuka lebar, pahala dilipatgandakan, dan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa semakin besar. Mari sambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan niat yang tulus untuk meraih keutamaan-keutamaan yang telah dijanjikan.
Berikut keutamaan puasa Ramadhan yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber :
Keutamaan Puasa Ramadhan
1. Puasa sebagai Jalan Menuju Ketakwaan
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah: 183).
Ayat ini menjelaskan bahwa hikmah di balik pensyariatan puasa adalah untuk mencapai derajat takwa. Melalui puasa, seorang Muslim menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ini mencakup meninggalkan hal-hal yang diharamkan seperti makan, minum, dan hubungan intim di siang hari Ramadhan, meskipun jiwa cenderung menginginkannya. Semua ini ditinggalkan demi mendekatkan diri kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya.
Selain itu, puasa melatih diri untuk senantiasa merasa dekat dengan Allah, mengekang hawa nafsu, dan menyadari pengawasan Allah setiap saat. Puasa juga mempersempit ruang gerak setan dalam tubuh manusia, sehingga mengurangi potensi maksiat. Lebih lanjut, puasa mendorong peningkatan ketaatan, dan membantu orang kaya merasakan penderitaan lapar yang dialami oleh kaum fakir miskin.
2. Puasa sebagai Perisai dari Api Neraka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
"Sesungguhnya puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka."
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
"Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun." (HR. Bukhari)
3. Puasa Memberikan Syafa'at di Hari Kiamat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
"Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafa'at kepada seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata, 'Ya Rabb, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat di siang hari, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa'at kepadanya.' Al-Qur'an pun berkata, 'Aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa'at kepadanya.' Maka syafa'at keduanya diterima."
4. Puasa Sebagai Penghapus Dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ
"Fitnah seseorang terhadap keluarga, harta, dan anaknya dapat dihapuskan dengan shalat, puasa, sedekah, amar ma'ruf, dan nahi munkar."
5. Puasa Merupakan Pengendali Syahwat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kamu telah mampu menikah, maka menikahlah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah, karena puasa itu adalah pengekang baginya."
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa puasa dapat mengekang syahwat dan mengurangi kejelekan mani, seperti halnya orang yang dikebiri.
6. Pintu Surga Ar-Rayyan Dikhususkan Bagi Orang yang Berpuasa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
"Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan, yang akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu itu selain mereka. Akan diserukan, 'Di mana orang-orang yang berpuasa?' Maka mereka pun berdiri, dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu itu selain mereka. Setelah mereka masuk, pintu itu ditutup, dan tidak ada seorang pun yang masuk lagi melaluinya."
Dalam riwayat lain disebutkan:
فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ
"Di surga ada delapan pintu, dan di antara pintu-pintu itu ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan, yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa."
7. Doa Orang yang Berpuasa Mustajab
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
"Tiga orang yang doanya tidak akan ditolak: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi."
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan disunnahkannya bagi orang yang berpuasa untuk berdoa sejak awal hingga akhir puasanya, baik untuk urusan dunia maupun akhirat, serta untuk kebaikan kaum muslimin.
Keutamaan puasa Ramadhan begitu besar dan beragam, mencakup dimensi spiritual, sosial, dan personal. Mari kita manfaatkan setiap detik di bulan suci ini untuk meraih ampunan, meningkatkan kualitas ibadah, dan mempererat tali silaturahmi. Semoga kita semua dapat memaksimalkan keutamaan-keutamaan Ramadhan!