Sandy Walsh Buktikan Pemain Indonesia Tak Cuma Jadi Alat Marketing Klub Jepang
SANDY Walsh buktikan pemain Indonesia tak cuma jadi alat marketing klub Jepang. Sebab, sejauh ini, ia mendapat menit bermain cukup bersama Yokohama F. Marinos.
Walsh diketahui pindah dari KV Mechelen ke Jepang pada Februari 2025. Ia diikat dengan kontrak hingga 30 Juni 2027.
1. Alat Marketing
Kepindahan Walsh langsung ditanggapi beragam oleh warganet. Mereka masih ingat betul bagaimana perlakuan klub-klub J-League (Liga Jepang) terhadap pemain-pemain Indonesia.
Pratama Arhan misalnya, hanya dijadikan alat marketing oleh Tokyo Verdy. Ia jarang mendapat menit bermain selama berkarier di klub berkostum hijau itu pada 2022-2024.
2. Andalan
Sejauh ini, Walsh sudah membuktikan ketakutan itu tidak beralasan. Ia sudah diturunkan dua kali oleh Marinos, masing-masing sekali di AFC Champions League Elite 2024-2025 dan J-League 1 2025.
Debutnya terjadi pada laga kontra Shanghai Port yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tim tamu pada Rabu 19 Februari 2025. Ketika itu, Walsh turun sepanjang 90 menit.
3. J-League
Sedangkan di J-League 1, pemain berusia 29 tahun tersebut baru sekali turun pada laga kontra Sanfreece Hiroshima, Minggu (23/2/2025) siang WIB. Ia kembali jadi starter meski diganti pada menit ke-74.
Setidaknya dua laga itu menjadi pertanda Marinos tidak menggunakan Walsh hanya sebagai alat marketing klub. Ia memang didatangkan karena klub butuh pemain mumpuni di pos bek kanan mau pun kiri.
Di posisi naturalnya, bek kanan, Walsh hanya bersaing dengan Ken Matsubara yang selama ini jadi andalan. Kesempatan terbuka lebar karena pemain asal Jepang itu sudah berusia 32 tahun.
Sedangkan, di laga kontra Hiroshima, Walsh tampil sebagai bek kiri. Di posisi itu, ia harus bersaing dengan tiga pemain. Namun, pengalamannya di Eropa menjadi keunggulan tersendiri.