Tragis, Balita Tenggelam di Saluran Irigasi di Tegowanu Grobogan.
GROBOGAN, iNewsMuria.id - Bocah laki laki N berusia 3 tahun warga Desa Tegowanu Wetan, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ditemukan meninggal di saluran irigasi setempat pada Senin (27/1/2025) sore.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, balita laki-laki tersebut bersama ibunya, Muslimah. Sore itu sekira pukul 16.00 WIB, N disuapi ibunya makan.
Setelah selesai makan, bocah laki-laki berusia 3 tahun 2 bulan itu pamitan mau main hujan depan rumahnya. Oleh Muslimah diizinkan tapi tidak boleh jauh dari rumah.
Setelah itu Muslimah masuk ke dalam rumah untuk menaruh piring kotor yang barusan digunakan untuk menyuapi korban. Kemudian Muslimah keluar bermaksud mengawasi anaknya.
Menurut Kapolsek Tegowanu, AKP Setyo Budi, saat keluar rumah, Muslimah tidak menjumpai anaknya yang masih balita tersebut. Sehingga dia panik dan mencari dengan menyusuri saluran irigasi depan rumah.
Di saat bersamaan seorang bocah berusia 10 tahun, yang tengah memancing di saluran irigasi melihat ada benda seperti boneka mengapung. Ketika diperhatikan ternyata tubuh bocah balita.
Saksi segera memberitahu Andrias (25) warga Desa Tegowanu Wetan. Kemudian oleh Andrias benda mirip boneka yang ternyata jasad korban segera diangkat dibawa ke tepi saluran.
Bersamaan itu pula Muslimah ibu korban sampai lokasi yang jaraknya sekira 1,5 km dari depan rumahnya. Jenazah korban kemudian dibawa pulang oleh ibunya. Kejadian itu dilaporkan Andrias ke Polsek Tegowanu.
"Anggota Polsek Tegowanu bersama bidan desa kemudian mendatangi rumah korban dan memeriksa jenazah balita tersebut," kata AKP Setyo Budi.
Kematian korban lanjutnya, diduga akibat terpleset dan tenggelam di saluran irigasi depan rumahnya. Tidak ditemukan bekas penganiayaan pada tubuh korban.
Menurut Kapolsek Tegowanu, keluarga menerimakan dan mengiklaskan korban serta menolak dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan. Jenazah selanjutnya dimakamkan oleh keluarganya.
Kapolsek mengimbau ke masyarakat untuk selalu mengawasi anak-anaknya, dan diminta melarang untuk bermain di sungai guna mencegah kejadian serupa.(*)