Tabungan Menipis? Ini Cara UOB Bantu Kamu Hadapi Tantangan Ekonomi di 2025
JAKARTA, iNews Depok.id - Kondisi ekonomi global yang tak menentu pada tahun 2025 telah memberikan dampak signifikan terhadap keuangan masyarakat Indonesia.
Data terbaru menunjukkan penurunan drastis pada rata-rata saldo tabungan dan peningkatan jumlah masyarakat yang tidak memiliki tabungan sama sekali.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat adanya penurunan signifikan rerata saldo tabungan masyarakat dari yang sempat mencapai Rp3 juta pada 2019, kini merosot menjadi Rp1,8 juta per April 2024. Artinya, aset tabungan masyarakat turun 40 dalam 5 tahun terakhir.
Sejalan dengan data tersebut, survei Globalstats pada Desember 2024 terhadap 1.000 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, menemukan sebanyak 70 masyarakat tidak memiliki tabungan, sementara hanya 30,1 yang mampu menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung.
Survei ini juga mengidentifikasi dua faktor utama yang menghambat kebiasaan menabung yaitu 35 karena pola pengeluaran impulsif, 28 terkendala pendapatan kecil, sementara 7 menyebutkan alasan lainnya. Kondisi tersebut mencerminkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat.
Dalam menghadapi tantangan ini, UOB Indonesia pada Jumat, 24 Januari 2025 di Jakarta, menyelenggarakan acara “Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi” untuk memberikan wawasan dan solusi bagi masyarakat. Acara ini menghadirkan para ahli keuangan yang membahas berbagai topik mulai dari pentingnya menabung, pengelolaan anggaran, hingga investasi yang tepat.
Tantangan Ekonomi dan Dampaknya
Salah satu faktor utama yang memengaruhi kondisi keuangan masyarakat adalah fluktuasi nilai tukar rupiah akibat kebijakan moneter global. Selain itu, penurunan daya beli masyarakat akibat menyusutnya kelas menengah, juga menjadi tantangan tersendiri.
"Penurunan kelas menengah menunjukkan adanya kesenjangan ekonomi yang semakin melebar dan berdampak luas bagi perekonomian, seperti penurunan daya beli masyarakat yang menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi," ujar Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia dalam kata sambutannya.
Strategi Keuangan Cerdas ala UOB
UOB menawarkan beberapa strategi untuk membantu masyarakat menghadapi tantangan ekonomi, antara lain:
Disiplin Menabung: Menabung secara konsisten, meskipun dalam jumlah kecil, adalah langkah pertama yang penting. UOB telah meluncurkan program "Waktu Indonesia Menabung" yang bertujuan untuk membudayakan kebiasaan menabung di masyarakat.
Alokasi Anggaran yang Efektif: Membagi pendapatan menjadi beberapa bagian untuk kebutuhan, tabungan, dan keinginan dapat membantu mengontrol pengeluaran. UOB merekomendasikan alokasi 70-85 untuk kebutuhan, 10-20 untuk tabungan, dan 5-10 untuk keinginan.
Investasi yang Tepat: Melakukan investasi dapat membantu uang bekerja lebih keras dan tumbuh seiring waktu. Namun, penting untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing individu.
Perlindungan Asuransi: Asuransi memberikan perlindungan finansial terhadap risiko yang tidak terduga, seperti sakit atau kecelakaan.
Vera Margaret, Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia mengatakan, dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, penting bagi kita untuk proaktif dalam mengelola keuangan. “Dengan perencanaan yang matang dan disiplin, kita dapat mencapai ketahanan finansial,” ucapnya.
Sementara Samuel Ray, Penulis dan Praktisi Finansial menyarankan untuk memulai dari hal yang kecil terlebih dahulu seperti mencatat setiap pengeluaran sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang ke mana uang kita pergi. “Dengan begitu, kita dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik," ujarnya.
Menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2025, membutuhkan strategi keuangan yang cerdas. Dengan menerapkan tips dari UOB, masyarakat dapat membangun fondasi keuangan yang kuat dan lebih siap menghadapi masa depan.