Tegang! Proses Penangkapan Presiden Korsel Dimakzulkan Yoon Suk Yeol Diadang Ratusan Pendukung

Tegang! Proses Penangkapan Presiden Korsel Dimakzulkan Yoon Suk Yeol Diadang Ratusan Pendukung

Berita Utama | inews | Jum'at, 3 Januari 2025 - 08:12
share

SEOUL, iNews.id - Pihak berwenang Korea Selatan (Korsel), Jumat (3/1/2025), berupaya menangkap presiden dimakzulkan, Yoon Suk Yeol. Namun upaya itu mendapat perlawanan dari para pendukung yang memblokade petugas di sekitar kediaman Yoon.

Kerumunan pendukung Yoon berhadapan dengan polisi di luar kediamannya seraya bersumpah akan menghalangi penangkapan dengan segala cara.

Pengadilan pada pekan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Yoon terkait pemeriksaan seputar penerapan status darurat militer pada 3 Desember lalu.

Ini merupakan kali pertama dalam sejarah Korsel seorang presiden yang masih menjabat ditangkap atas tuduhan kriminal. Meski sudah dimakzulkan oleh parlemen Majelis Nasional, prosesnya belum berakhir karena menunggu hasil sidang Mahkamah Konstitusi. Para hakim memiliki waktu maksimal 180 hari sejak pengajuan dari parlemen, apakah menyetujui pemakzulan atau tidak.

Yoon Kap Keun, pengacara Yoon Suk Yeol, mengatakan para penyelidik tidak bertindak sesuai hukum terkait penangkapan kliennya. Dia bersumpah akan mengambil tindakan hukum lebih lanjut atas keputusan tersebut.

“Eksekusi surat perintah yang ilegal dan tidak sah,” kata Yoon Kap, seperti dikutip dari Yonhap.

Sementara itu pejabat Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) tiba di kediaman dinas Yoon di pusat Kota Seoul lepas pukul 07.00 waktu setempat. Sekitar 2.800 polisi dikerahkan untuk membantu penangkapan Yoon.

Para penyidik ​​dari CIO diizinkan melewati barikade keamanan ketat untuk memasuki kediaman Yoon.

"Pelaksanaan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol telah dimulai," bunyi pernyataan CIO.

Laporan Korea Herald mengungkap, 50 petugas CIO awalnya dihalangi oleh sekitar 20 personel pasukan pengawal presiden, namun akhirnya diizinkan masuk 1 jam kemudian.

Entah apa yang terjadi, satu unit militer di kompleks kediaman Yoon tiba-tiba menghalangi mereka kembali.

Sementara itu ratusan pendukung setia Yoon berkumpul sejak Jumat dini hari di dekat kediamannya. Mereka mendatangi kediaman Yoon setelah media massa melaporkan bahwa otoritas CIO akan mengeksekusi surat perintah penangkapan pada Jumat pagi.

"Kita harus menghalangi mereka dengan nyawa kita," teriak seorang pendukung. 

Belasan pendukung Yoon berusaha menghalangi sekelompok polisi di pintu masuk jembatan penyeberangan hingga terjadi kericuhan.

Jika CIO menangkap Yoon hari ini, lembaga it memiliki waktu 48 jam untuk menginterogasinya. Untuk memperpanjang penahanan, CIO harus mengajukan surat perintah baru untuk penahanan 20 hari berikutnya.

Topik Menarik