Ada Diskon Listrik 50 Tahun Depan, YLKI: Pasti Daya Beli Bakal Meningkat
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengapresiasi keputusan pemerintah yang memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 bagi 97 pelanggan rumah tangga PLN pada Januari dan Februari 2025. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah yang sangat tepat dalam mendukung daya beli masyarakat, terutama bagi pelanggan rumah tangga dengan daya rendah.
“Diskon listrik memberikan keringanan finansial yang signifikan, sehingga memungkinkan keluarga-keluarga prasejahtera dan sejahtera bisa mengalokasikan dana mereka untuk kebutuhan lain yang lebih mendasar atau produktif,” ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi dikutip Sabtu (21/12/2024).
Tulus menambahkan, bahwa dengan menghemat biaya listrik, masyarakat dapat lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok, seperti pangan dan kesehatan. Namun, Tulus juga mengingatkan agar insentif yang diperoleh tidak dimanfaatkan masyarakat untuk hal-hal yang kurang produktif.
Yanto-Aminudin Gelar Kampanye Akbar dengan Doa Bersama dan Istigosah di Stadion Wiradadaha
“Tentunya untuk memaksimalkan manfaat diskon ini, sangat penting agar dana yang disimpan tidak digunakan untuk hal-hal yang kurang produktif, seperti membeli rokok atau minuman manis,” katanya.
Sebaliknya, manfaat yang diperoleh dari diskon sebaiknya digunakan untuk kebutuhan yang mendukung kesejahteraan keluarga. Diskon ini menciptakan efek positif yang berkelanjutan bagi perekonomian rumah tangga. "Pasti daya beli masyarakat akan meningkat,” jelasnya.
Dengan daya beli yang lebih tinggi, lanjut Tulus, masyarakat berpotensi meningkatkan konsumsi barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok. Kondisi ini akan merangsang pertumbuhan sektor-sektor penting seperti pangan, sandang, dan kesehatan.
Selain itu, peningkatan daya beli bagi pemulihan ekonomi, khususnya bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang merupakan pilar penting perekonomian Indonesia.
“UMKM yang merasakan dampak positif dari peningkatan konsumsi ini akan mengalami peningkatan permintaan, yang berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Tulus.
Tak hanya itu masyarakat dengan daya beli yang lebih tinggi juga dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup, seperti pendidikan dan kesehatan. Hal ini tentunya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan jangka panjang.
Secara keseluruhan, Tulus menilai bahwa kebijakan diskon listrik ini tidak hanya membantu meringankan beban rumah tangga, tetapi juga dapat menciptakan siklus pertumbuhan ekonomi yang saling mendukung di berbagai sektor.
“Tentunya dengan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian nasional,” pungkasnya.