Tantangan Robby Purba Perankan Dua Karakter Berbeda di Film ZANNA: Whisper of Volcano Isle
JAKARTA - Robby Purba kembali menunjukkan bakatnya dalam dunia voice acting melalui film animasi terbaru, ZANNA: Whisper of Volcano Isle. Namun, proyek ini menghadirkan tantangan yang berbeda dari pengalaman-pengalamannya sebelumnya.
Setelah sukses menjadi pengisi suara dalam film Titus: Mystery of The Enygma dan Kiko in The Deep Sea, Robby harus menghadapi tugas yang tidak biasa di film ZANNA. Kali ini, ia diminta untuk mengisi suara dua karakter sekaligus, yaitu Oliander dan Atlas, yang memiliki kepribadian sangat bertolak belakang.
Oliander digambarkan sebagai karakter yang baik hati dan penuh kasih sayang, terutama terhadap keluarga dan keponakannya. Sementara itu, Atlas adalah tokoh antagonis yang digambarkan rakus dan penuh kebencian. Robby pun harus menggunakan intonasi yang berbeda untuk setiap karakter, menyesuaikan dengan emosi dan sifat masing-masing tokoh.
"Sangat menantang karena memerankan dua karakter yang berbeda. Satu baik banget, melindungi keluarga dan ponakan. Sementara yang satunya, jahat dan rakus banget. Benar-benar antagonis," ujar Robby dalam konferensi pers di XXI Plaza Indonesia, Kamis (19/12/2024).
Untuk mendukung penampilannya, Robby dan pengisi suara lainnya mendapatkan bimbingan dari pelatih profesional. Setiap kata yang diucapkan dianalisis secara mendetail agar ekspresi suara dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton. Hal ini juga membantu mereka menciptakan suara yang terasa alami dan sesuai dengan adegan.
"Kita dikasih coach yang luar biasa. Timnya sangat detail, setiap kata benar-benar dibedah supaya hasilnya maksimal," tambahnya.
Robby juga membiasakan diri untuk cepat berpindah karakter saat melakukan proses rekaman. Ia memastikan agar fokusnya tidak terganggu, terutama ketika harus berpindah dari satu karakter ke karakter lainnya.
"Harus bisa set sebelum masuk ke ruangan reading. Kalau tidak, takutnya bisa ketukar atau malah bingung," tuturnya.
Dengan pengalaman mengisi suara di tiga film, Robby semakin menyadari betapa sulitnya pekerjaan sebagai pengisi suara. Ia pun mengapresiasi kerja keras para voice actor yang mampu menghidupkan visual dengan suara berkualitas tinggi.
"Saya makin sadar bahwa jadi pengisi suara itu nggak mudah. Harus diapresiasi, karena mereka benar-benar menghidupkan cerita dengan suara yang luar biasa," pungkasnya.