Menyepi di Bali, Momen Tokoh Perdamaian Dunia hingga Seniman Merefleksi Isu Lingkungan

Menyepi di Bali, Momen Tokoh Perdamaian Dunia hingga Seniman Merefleksi Isu Lingkungan

Terkini | okezone | Minggu, 15 Desember 2024 - 08:58
share

PARA pemimpin global terkemuka, tokoh perdamaian dunia, tokoh spiritual, hingga seniman berkumpul di pantai suci Kura-Kura Bali menghadiri Tri Hita Karana Universal. Para tokoh itu berkumpul untuk berefleksi dan mencari solusi modern untuk mengatasi tantangan global yang mendesak, termasuk isu lingkungan.

Dalam acara itu juga ditampilkan karya bersama 12 seniman yang dipimpin seniman terkenal Lance M. Fung. Para seniman itu mewakili berbagai negara kepulauan di seluruh dunia. Melalui instalasi dan lukisan yang menggugah pikiran, para seniman ini menyuarakan keprihatinan mereka tentang dampak krisis air terhadap masyarakat dan ekosistem.

Dua belas seniman dipilih untuk menciptakan karya seni baru yang akan menjadi platform global untuk mengeksplorasi solusi inklusif dan inovatif untuk isu-isu kritis terkait air, terutama dalam mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Tema-tema berkisar dari akses air, kualitas air, kenaikan permukaan laut, dan banyak situasi mendesak lainnya. Kelompok seniman yang beragam dan bersemangat untuk edisi kedua ini termasuk Mariam Alnoaimi (Bahrain), Ragnar Axelsson (Islandia), Carlos Esteves (Kuba), David Gumbs (Martinique), Katie Holton (Irlandia), Sid Natividad (Filipina), Donna Ong (Singapura), Gayan Prageeth (Sri Lanka), Alexis Rockman (AS), Abigail Romanchak (Hawaii), Citra Sasmita (Bali), dan Michael Tuffery (Selandia Baru).

Sementara itu, ada juga Instalasi "Hati Indonesia Polyhedra" yang merupakan manifestasi nyata dari semangat persatuan dan keberagaman. Instalasi geometris yang saling terhubung ini mengajak kita untuk melihat diri kita sebagai bagian dari keseluruhan yang lebih besar.

Proses penciptaannya melibatkan partisipasi aktif masyarakat, dengan orang-orang yang berkontribusi ide, waktu, dan materi. Dengan demikian, "Hati Indonesia Polyhedra" tidak hanya menjadi karya seni tetapi juga simbol semangat kerja sama dan kepedulian lingkungan.

Refleksi Para Pemimpin Global

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh baik secara daring maupun luring, seperti Paus Fransiskus, Imam Besar Nasaruddin, peraih Penghargaan Hollywood Michelle Yeoh, Presiden Bank Dunia Ajay Banga, pendiri Bridgewater Ray Dalio, pemimpin spiritual Deepak Chopra, filantropis Susan Rockefeller, dan pemerintah Indonesia. Para tokoh itu erkumpul untuk berpartisipasi dalam acara unik yang merayakan persatuan, keragaman, dan pembangunan berkelanjutan.

Saat ribuan lilin dinyalakan, upacara Tari Perdamaian Bali yang memukau telah digelar, menampilkan kain berukuran 17x35 meter yang dihiasi dengan lukisan SDG 16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Gerakan global ini, terinspirasi oleh Deklarasi Istiqlal dan semangat persahabatan yang dipelihara oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin, bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap perdamaian dan harmoni.

Acara ini akan menampilkan pertunjukan memikat dari lagu "Lilin Lilin Kecil" diiringi lagu kebangsaan global yang disusun dari instrumen musik dari seluruh dunia. Seniman kontemporer dari G20 dan H20 akan memamerkan karya mereka melalui kubah seni konstelasi berputar yang menyinari di area Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Bali.

 

Pertemuan ini berfungsi sebagai platform yang kuat untuk membahas dan menangani masalah kritis seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan perdamaian global. Dengan menggabungkan kearifan kuno dengan inovasi modern, para peserta berharap dapat menginspirasi gerakan global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil.

"Malam ini, kita semua menyaksikan kekuatan cahaya dari lilin kecil yang mampu menyatukan dunia. Tri Hita Karana Universal Reflection Journey (THK U) bukan hanya sekedar acara melainkan sebuah gerakan yang mengajak kita untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, berdasarkan prinsip-prinsip harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas,” ucap Tantowi Yahya, Presiden United In Diversity Foundation, dikutip Minggu (15/12/2024).

Lilin kecil yang dinyalakan akan menjadi tanda komitmen bersama untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) dan mendukung inisiatif G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA). Berakar pada prinsip harmoni dengan manusia, alam, dan Yang Mahakuasa, THK U menawarkan ruang bagi semua orang untuk merayakan kemanusiaan dan membangun masa depan yang lebih baik.

Dalam acara ini, para peserta diundang untuk bertransformasi dari pemikiran egosentris menjadi solusi ekosentris, membangun jaringan dengan para pemimpin dari berbagai sektor, dan memicu potensi spiritual, kolaboratif, dan intelektual.

Topik Menarik