Undang Peneliti Lintas Disiplin Ilmu, Ukrida Gelar Konferensi ICSHSS dan ICSTHE

Undang Peneliti Lintas Disiplin Ilmu, Ukrida Gelar Konferensi ICSHSS dan ICSTHE

Terkini | sindonews | Rabu, 11 Desember 2024 - 16:58
share

Dalam upaya meningkatkan kualitas inovasi dan penelitian pendidikan tinggi di Indonesia, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) menyelenggarakan UKRIDA International Conference (UIC) 2024 virtual. Tema yang diusung adalah Toward Inclusive Excellence – Diversity, Equity, and Inclusion (DEI), Multiliteracy, and Well-being in Academia and Industry.

Konferensi ini mencakup dua area utama yakni The International Conference on Sustainability Through Humanities and Social Sciences (ICSHSS) dan The International Conference on Sustainability Technology and Healthcare Engineering (ICSTHE), yang dihadiri oleh kurang lebih 377 peneliti, dosen, dan mahasiswa dari berbagai negara.

ICSHSS dan ICSTHE 2024 hadir sebagai forum bagi para ahli dan peneliti dalam dan luar negeri dari berbagai disiplin ilmu untuk berbagi perspektif dan temuan penelitian guna mengatasi tantangan global yang kompleks terkait inklusi dan keberlanjutan.

Ketua UKRIDA International Conference (UIC) 2024 Diana Frederica mengatakan, UKRIDA International Conference (UIC) merupakan bagian dari rangkaian perjalanan Dies Natalis ke - 57 UKRIDA yang bertemakan Send Forth Your Light, menyoroti peran UKRIDA sebagai perguruan tinggi terakreditasi unggul dalam menumbuhkan budaya inklusivitas, keragaman, dan kesejahteraan holistik di dalam dan di luar ekosistem pendidikan tinggi.

Melalui konferensi ini, UKRIDA menjembatani para peneliti, dosen, mahasiswa Indonesia untuk menjalin kolaborasi dengan peneliti dari berbagai negara, termasuk Amerika, Vietnam, Turkiye, Kamboja, India, Australia, dan negara-negara lainnya.

Konferensi ini diselenggarakan bersama dengan beberapa mitra perguruan tinggi lainnya, antara lain; Eastern Samar State University (ESSU) Filipina, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Universitas Cenderawasih Papua, STIAB Jinarakkhita Lampung, dan Universitas Mahasaraswati Denpasar.

“The conference aims to foster the exchange of insights and findings on pressing global issues and innovative research practices, promoting collaboration across disciplines,” ungkap Rektor UKRIDA Prof. Dr.-Ing. Ir. Herman Parung, melalui siaran pers, Rabu (11/12/2024).

Ia menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan ruang kolaborasi multidisiplin ilmu untuk memperoleh solusi dari berbagai isu-isu global.

ICSHSS dan ICSTHE 2024 menghadirkan deretan pembicara terbaik seperti Prof. Bryon J. Good, Ph.D. dari Harvard University, USA; Dr. Ahmad Agus Setiawan dari Kantor Staf Presiden RI; Prof. Dr.-Ing. Chi-Chia Sun dari National Taipei University, Taiwan.

Selanjutnya ada Assoc. Prof. Omer Faruk Rencber dari Gaziantep University, Turkiye; Dr. Manash Pratim Pathak dari Assam down town University, India, Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., M.A., Indonesia; Dr. Roberta Borgen (Neault), CCC, CCPD, GCDFi, Kamboja, serta para peneliti dan dosen lainnya dengan pendekatan komprehensif.

Byron Good, B.D., Ph.D., Professor of Medical Anthropology, Harvard University, USA dalam pembahasannya mengenai Decolonizing’ Academic and Clinical Practices in Culturally Diverse Indonesia menyatakan bahwa Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) bukanlah sekadar program atau kebijakan, melainkan komitmen etis untuk terus-menerus menelisik ketidakadilan struktural, menghargai keragaman, dan menciptakan ruang untuk setiap individu dapat mengembangkan potensi penuhnya tanpa dibatasi oleh sekat-sekat sosial, budaya, atau ekonomi.

Ia juga menekankan pentingnya memahami konteks budaya, sejarah, dan sosial dalam mewujudkan kesetaraan di Indonesia. Prof. Byron mengungkap pengamatannya di Harvard, yaitu fenomena kesenjangan kemampuan belajar yang kompleks pada mahasiswa Kedokteran yang memiliki latar belakang heterogen.

Ia menegaskan, “Talent is ubiquitous, but opportunity is not.” Pernyataan ini mengajak para akademisi untuk melihat keberagaman sebagai kekuatan, bukan sekadar tantangan.

Prof. Byron mendorong inklusivitas menjadi praktik nyata yang memberdayakan dan menghargai martabat setiap individu, termasuk memberikan dukungan komprehensif bagi mahasiswa dengan berbagai keterbatasan.

Selaras dengan hal tersebut, setiap tahunnya UKRIDA aktif menghadirkan akselerasi pendidikan bagi calon mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara dan sekitarnya.

Upaya ini diharapkan menjadi solusi strategis dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif.Katherine A. Corado, perwakilan peserta ESSU Filipina menyampaikan pendapatnya tentang konferensi tersebut. Menurutnya, sesi presentasi pleno memberikan wawasan berharga mengenai tren industri yang sedang berkembang.

Sesi tersebut juga menyajikan strategi-strategi praktis untuk pengembangan diri dan profesional sebagai pendidik bisnis.

”The two-day international conference was very insightful and inspiring. It was great to learn about the trends and breakthroughs in social sciences, business, medicine, and technology,” ungkapnya.

Topik Menarik