Israel Rebut Wilayah Suriah, Turki: Mentalitas Penjajah!

Israel Rebut Wilayah Suriah, Turki: Mentalitas Penjajah!

Terkini | inews | Rabu, 11 Desember 2024 - 07:18
share

ANKARA, iNews.id - Turki mengecam keras perebutan wilayah Suriah oleh Israel yang memanfaatkan situasi kekacauan politik di negara itu. Pasukan Zionis untuk pertama kali sejak 50 tahun memasuki wilayah Suriah di luar Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Bukan hanya itu, pasukan Israel merebut zona penyangga di Suriah serta menguasai wilayah-wilayah permukiman di sekitarnya. Militer Israel juga secara sewenang-wenang memperingatkan warga Suriah yang tinggal di lima wilayah tersebut untuk tidak keluar rumah.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki mengecam keras serangan dan perebutan zona penyangga Suriah. Lokasi itu tadinya dijaga oleh tentara nasional Suriah, namun mereka menarik diri setelah pemerintahan Bashar Al Assad tumbang.

"Kami mengutuk keras masuknya Israel ke zona pemisah antara Israel dan Suriah," bunyi pernyataan Kemlu Turki, seraya menegaskan kembali dukungannya terhadap kedaulatan, persatuan politik, dan integritas teritorial Suriah, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (11/12/2024).

Disebutkan, Israel mengambil kesempatan atas kondisi Suriah saat ini dengan menunjukkan mentalitas penjajahnya.

"Dalam periode sensitif ini, saat peluang untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas yang telah didambakan oleh rakyat Suriah selama bertahun-tahun muncul, Israel sekali lagi menunjukkan mentalitas penjajahannya," demikian isi pernyataan.

Kecaman keras sebelumnya juga datang dari negara-negara Arab terhadap negara Yahudi itu. Qatar, Irak, dan Arab Saudi di antara negara Arab pertama yang mengutuk perampasan tanah Suriah oleh Israel.

Kemlu Qatar menganggap serangan Israel tersebut sebagai perkembangan berbahaya dan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah. Israel disebut melakukan pelanggaran hukum internasional yang mencolok.

"Kebijakan memaksakan fait accompli yang dilakukan pendudukan Israel, termasuk upayanya untuk menduduki wilayah Suriah, akan membawa kawasan tersebut ke dalam kekerasan dan ketegangan lebih lanjut," bunyi pernyataan.

Arab Saudi juga mengecam Israel dengan menyebutnya sebagai pelanggaran berkelanjutan terhadap hukum internasional. Negara Teluk ini juga menyebut Israel berupaya merusak peluang Suriah dalam memulihkan keamanan, stabilitas, dan integritas teritorial.

Kemlu Arab Saudi mengajak masyarakat internasional untuk mengecam tindakan Israel tersebut seraya menegaskan Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang dicaplok Zionis.

Irak ikut mengecam keras Israel dengan mengatakan negara Yahudi itu telah melakukan pelanggaran berat hukum internasional.

"(Irak) Menekankan pentingnya menjaga kedaulatan dan integritas Suriah serta mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menegakkan tanggung jawab dan mengutuk agresi ini dan mengakhirinya," bunyi pernyataan Kemlu Irak.

Israel menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan pada 1967 dan secara ilegal mencaplok kawasan tersebut pada 1981.

Topik Menarik