Tanda-tanda Ekonomi Rusia Mulai Terpuruk, Putin Diambang Kesulitan
Para pakar memperingatkan perekonomian Rusia mulai menunjukkan tanda-tanda keterpurukan dengan kekurangan tenaga kerja yang semakin parah. Pada bulan Oktober, Bank Sentral Rusia menaikkan suku bunga menjadi 21, di level tertinggi dalam 21 tahun, untuk menanggulangi inflasi yang terus meningkat.
Keputusan tersebut menuai protes dari kalangan oligarki yang mendukung Presiden Vladimir Putin, namun tetap diterapkan demi mengendalikan lonjakan harga yang semakin membebani ekonomi. Bos Rostec juga Konglomerat Pertahanan Milik Negara, Sergei Chemezov mengungkapkan, kebijakan yang diambil oleh Kepala Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina, bisa menjadi rem serius terhadap pertumbuhan industri dan berisiko mengarah pada stagflasi, sebuah kondisi di mana inflasi tinggi disertai dengan stagnasi ekonomi.
Sementara, Richard Connolly, peneliti di Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan kepada Telegraph, langkah Nabiullina tersebut telah menimbulkan keluhan dari banyak sekutu Putin. Meskipun demikian, protes dari kalangan oligarki diabaikan oleh Kremlin, karena Putin disebut telah menanamkan banyak modal politiknya untuk mendukung Nabiullina.
Connolly juga menegaskan, tekanan inflasi yang semakin meningkat membuat Putin sulit untuk mengabaikan kebijakan suku bunga tinggi yang diterapkan Nabiullina. Inflasi Rusia tercatat mencapai 8,5 pada Oktober 2024, memperburuk kondisi perekonomian yang sudah tertekan.
Kini, kekurangan tenaga kerja semakin memperburuk situasi ekonomi Rusia. Nabiullina mengatakan pada Oktober bahwa tenaga kerja cadangan sudah tidak lagi tersedia dalam perekonomian. Sementara, ekonom di Capital Economics, William Jackson, juga menyatakan kepada Telegraph, retakan sudah mulai muncul di sektor-sektor utama ekonomi Rusia.
Nabiullina menambahkan bahwa permintaan pasar kini jauh melampaui kapasitas produksi ekonomi Rusia. "Di beberapa sektor, hampir tidak ada peralatan yang tidak terpakai, bahkan mesin yang sudah usang sekalipun," ungkapnya, memperlihatkan kesulitan besar yang dihadapi sektor industri Rusia dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat.