Sosok Mundakir, Anak Pekerja Serabutan yang Kini Jadi Rektor UM Surabaya

Sosok Mundakir, Anak Pekerja Serabutan yang Kini Jadi Rektor UM Surabaya

Terkini | sindonews | Senin, 9 Desember 2024 - 17:02
share

Universitas Muhammadiyah Surabaya ( UM Surabaya ) resmi melantik Mundakir sebagai rektor barunya. Ia akan memimpin UM Surabaya hingga 2028 mendatang.

Mundakir menjabat rektor baru menggantikan Sukadiono yang telah menjabat tiga periode (2012-2024).

Mundakir lahir dari keluarga pas-pasan. Ayahnya hanyalah pekerja serabutan yang kerap digaji seadanya setelah menggarap sawah milik orang lain. Sedangkan ibunya hanya pedagang kecil di pasar.

Ayahnya meski tidak seorang buruh namun tidak ingin kelima anaknya tidak bisa sekolah tinggi. Meski hanyalah seorang bapak lulusan sekolah dasar, Tardji sadar akan pentingnya Pendidikan bagi masa depan kelima anaknya itu.

Tak ingin anak-anaknya merasakan susah selama hidup, Tardji pun memboyong kelima anaknya ke Sumatera untuk hidup sebagai transmigran.

Namun hal tersebut hanya berlangsung 2 tahun lantaran keluarganya tidak betah, akhirnya keluarganya memutuskan kembali ke Jawa.

Sebagai seorang anak dengan ekonomi pas-pasan Mundakir tidak pernah menyangka bahwa dirinya bisa menempuh studi hingga perguruan tinggi. Usai dua tahun bekerja di Surabaya, Mundakir kembali ke desa dan membantu ayahnya menjadi tengkulak semangka.

Dari situlah ekonominya mulai membaik, bahkan bisa membeli sapi. Untuk bisa masuk ke keperawatan Mundakir harus giat belajar karena ia tak ingin mengecewakan orang tuanya.

Jadi dulu belajarnya angon sapi sambil bawa buku di pekarangan,katanya lagi.

Sapi yang besar itu akhirnya dibuat modal agar Mundakir bisa berkuliah. Pada tahun 1998 Mundakir mengambil Diploma III Keperawatan Universitas Muhamamdiyah Surabaya. saat menjadi mahasiswa Mundakir aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bahkan ia menjadi Wakil Ketua.

Kemudian pada tahun 2003, Mundakir mengambil studi sarjana di Universitas Airlangga (Unair) jurusan keperawatan. Pada 2004 ia mengambil Profesi Ners Unair. Sembari bekerja di UM Surabaya sebagai dosen, kemudian pada 2009 Mundakir melanjutkan studi magister di Universitas Indonesia dan pada 2017 ia berhasil menyelesaiakn studi Doktor di Unair.

Kesuksesan Mundakir hari ini merupakan proses panjang yang ia petik sekarang. Berdasarkan kesaksian kakak perempuannya Tarmining. Mundakir adalah sosok yang memiliki kecintaan terhadap pengetahuan. Dulu di tengah keterbatasan Mundakir suka mem

Dari kecil memang saya suka belajar. Dulu kecil sekolah harus jalan kaki 2km karena tidak punya sepeda. Usai pulang sekolah ya bantu bapak-bapak di sawah,kenang Mundakir.

Saat Mundakir masuk MTSN 1 Lamongan, bersamaan dengan adik-adiknya yang juga harus masuk sekolah ayahnya kala itu mencari pinjaman uang kepada orang lain, namun pinjaman itu selalu dibayarnya dengan tepat waktu.

Usai lulus dari Madrasah Tsanawiyah, Mundakir melanjutkan di SMA Muhammadiyah 1 Babat. Saat menjadi siswa SMA Mundakir sudah aktif di organisasi pelajar Muhammadiyah. Ia juga kerap kali menjadi perwakilan sekolahnya untuk mengikuti lomba cerdas cermat agama.

Karena acap kali menang, ia memiliki cita-cita menjadi guru agama. Meski tidak menjadi peringkat pertama, Mundakir selalu masuk 5 besar di sekolahnya, bahkan ia pernah menjadi peringkat pertama.

Setelah lulus dari SMA Muhammadiyah 1 Babat saya berhenti 2 tahun dan merantau ke Surabaya, saya bekerja di proyek rel kereta api. Pernah juga kerja di pabrik kayu, kemudian menjadi tukang potong rambut di salon,kata Mundakir .

Topik Menarik