CEO Nvidia Investasi Rp3,1 Triliun di Vietnam, Mampir ke Indonesia Cuma Makan Gultik Blok M
JAKARTA – CEO Nvidia Jensen Huang lebih memilih investasi penelitian dan pengembangan AI di Vietnam. Beberapa waktu lalu Jensen Huang sempat mengunjungi Indonesia namun hanya untuk mengisi forum diskusi dan makan gulai tikungan (gultik) di Blok M.
Nvidia sebagai perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah Vietnam. Perjanjian itu meliputi Nvidia dan pemerintah Vietnam bersama-sama mendirikan pusat penelitian dan pengembangan AI serta pusat data AI di negara Asia Tenggara.
Perjanjian tersebut disepakati dalam pertemuan antara Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, dan CEO Nvidia, Jensen Huang, di Ibu Kota Vietnam, Hanoi. Dalam perjanjian tersebut, tidak disebutkan rincian dana untuk membangun pusat penelitian, pengembangan, dan pusat data AI, demikian dilansir dari Reuters, Senin (9/12/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri Vietnam mengungkapkan bahwa AI dapat mendorong pertumbuhan Vietnam. Selain itu, AI juga dapat mengembangkan energi ramah lingkungan.
“Kami tidak hanya ingin menaklukkan AI, tapi juga ruang angkasa dan lautan,” kata Chinh. “AI akan mengubah matahari, angin, dan ombak menjadi energi ramah lingkungan bagi kita,” sambungnya.
Nvidia diketahui telah mengakuisisi startup kesehatan milik konglomerat Vietnam yang tergabung dalam Vingroup, yakni VinBrain. Selain itu, diketahui perusahaan teknologi asal Vietnam, FPT, berencana membangun pabrik kecerdasan buatan senilai USD200 juta setara Rp3,1 triliun menggunakan chip grafis dan perangkat lunak Nvidia, pada April 2024.
Demikian perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Nvidia, yang telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah Vietnam.