Khotbah Jumat: Makna Ikhlas dalam Al-Quran
[arabOpen] : : [arabClose]
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga kita termasuk golongan hamba yang selalu diberikan hidayah dan rahmat oleh-Nya.
Selawat dan salam marilah kita limpahkan kepada Nabi agung kita yakni Nabi Muhammad Saw . Semoga kita menjadi umat pengikut jejak langkah beliau, sehingga dapat berkumpul di surga kelak.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan yang mulia ini, izinkan saya menyampaikan khotbah tentang makna ikhlas dalam Al-Quran, sebagai salah satu inti dari ajaran Islam yang harus menjadi landasan dalam setiap amal ibadah kita.
Ikhlas adalah murninya tujuan seorang hamba hanya kepada Allah tanpa ada campuran niat lain. Dalam Al-Quran, ikhlas memiliki makna yang sangat dalam dan dijelaskan dalam berbagai dimensi. Makna pertama adalah al-ishthifaa atau pilihan, sebagaimana firman Allah dalam QS Shad ayat 46:
[arabOpen] [arabClose] Sungguh, Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan) akhlak yang tinggi kepadanya yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.
Allah memilih mereka karena keikhlasan hati dan ketulusan dalam menjalankan amanah. Ini mengajarkan kita bahwa hanya dengan hati yang tulus, kita dapat menjadi hamba pilihan yang mendapat rahmat dan keutamaan dari Allah.
Makna kedua adalah al-khuluus min as-syawaaib, yaitu suci dari segala kotoran hati. Dalam QS An-Nahl ayat 66, Allah berfirman:
[arabOpen] [arabClose] Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.
Susu murni menjadi analogi kesucian hati yang ikhlas. Orang yang ikhlas membebaskan dirinya dari segala niat selain Allah, menjadikan amalnya bersih dari pamrih duniawi.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Menangkan Pilkada 2024, Ade Kuswara Kunang Catat Rekor Jadi Bupati Bekasi Termuda di Usia 31 Tahun
Makna ikhlas berikutnya adalah al-ikhtishaash atau kekhususan. Dalam QS Al-Baqarah ayat 94, Allah mengingatkan kita:
[arabOpen] [arabClose] Katakanlah (Muhammad), Jika negeri akhirat di sisi Allah, khusus untukmu saja bukan untuk orang lain, maka mintalah kematian jika kamu orang yang benar.
Ikhlas berarti mengkhususkan seluruh amal ibadah kita hanya untuk Allah. Amal yang ikhlas tidak tercampur oleh harapan penghormatan atau pujian manusia.
Makna keempat adalah at-tauhid, yaitu mengesakan Allah. Dalam QS. Al-Araf ayat 29, Allah memerintahkan:
[arabOpen] [arabClose] Katakanlah, Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap salat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.
Tauhid yang murni adalah inti dari ikhlas. Orang yang bertauhid tidak menjadikan selain Allah sebagai tujuan ibadahnya.
Terakhir, ikhlas bermakna at-tathhir atau pensucian, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr ayat 40:
[arabOpen] [arabClose] Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.
Ayat ini menunjukkan bahwa hamba yang ikhlas telah disucikan Allah dari dosa dan noda, sehingga mereka menjadi kekasih-Nya.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Kesimpulannya, ikhlas adalah memurnikan niat hanya untuk Allah. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal, fondasi tauhid, dan pedoman hidup seorang Muslim. Semoga Allah senantiasa menjadikan kita hamba-hamba yang ikhlas dalam beramal dan meraih ridha-Nya.
Ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya. Ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk. Orang yang ikhlas tidak berharap pengagungan dan penghormatan manusia, melainkan semata-mata ridha Allah sebagai tujuan.
Semoga kita senantiasa diberi kekuatan oleh Allah untuk menjaga keikhlasan dalam setiap langkah, ibadah, dan amal kebaikan kita. Dengan ikhlas, hidup kita akan bernilai di dunia dan berbuah kebahagiaan di akhirat.
Aamiin ya Rabbal aalamiin.
[arabOpen] [arabClose]
Khutbah II
[arabOpen] , , , , , , , , [arabClose]