Arti Bendera Tauhid yang Sering Dikibarkan Hayat Tahrir Al Sham, Hamas dan Taliban
Bendera Tauhid atau bendera yang bertuliskan kalimat tauhidyang kerap dikibarkan oleh pasukan Hamasdan Taliban memiliki makna dan artinya tersendiri.
Dalam beberapa kesempatan, bendera tauhid tersebut juga digunakan oleh umat Muslim yang ada di Indonesia sebagai bentuk perlawanan terhadap unsur-unsur yang mengancam umat Islam. Misalnya ketika melakukan aksi 212 tahun 2016 silam.
Bendera Tauhid sendiri merupakan bendera yang bertuliskan kalimat tauhiddalam bahasa Arab Laa ilaaha illallah, Muhammadurrasulullah yang artinya tiada Tuhan selain Allah, Muhammad rasul Allah.
Kalimat "Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah" memang dipakai dalam beberapa bendera. Selain Arab Saudi, Afghanistan pun memasukkan kalimat ini dalam benderanya.
ISIS juga memakai bendera hitam dengan tulisan "laa ilaaha illallah", dengan bentuk tulisan yang berbeda dengan bendera Hizbut Tahrir maupun bendera Arab Saudi.
Makna Bendera Tauhid
Dengan kalimat tauhid, Allah menciptakan para makhluk, mengutus para rasul, dan menurunkan kitab-kitab. Dengan kalimat tersebut pula manusia dapat dibedakan menjadi mukmin atau kafir, menjadi ahli surga atau menjadi ahli neraka. Allah Ta’ala berfirman,[arabOpen]شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ[arabClose]
Artinya : “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran: 18)
Dalam sejarahnya, sejak masa Rasulullah SAW umat Islam telah memiliki bendera. Dipaparkannya, bendera tauhid berarti pengobar semangat dalam perang dan penjaga persatuan dalam perdamaian dan menegakkan keadilan dalam sejarah Islam.
Dalam beberapa riwayat disebutkan, rayah yang dipakai Rasulullah sallallahu alaihi wasallam berwarna hitam, sedangkan liwa’ (benderanya) berwarna putih.
Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, kelompok-kelompok ekstremis, seperti Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS), menggunakan rayah dan liwa’ untuk menipu umat Islam.
Hal itu dibuktikan dengan perbuatan mereka yang tidak sesuai dengan slogan yang mereka usung. Penggunaan rayah dan liwa’ hanya sekadar propaganda untuk menarik simpati umat Islam.
Menurut Ali Mustafa, tidak ada dalil kuat yang bisa mengklaim begitu saja bahwa liwa’ merupakan bendera umat Islam. Menurutnya, Islam bukan bendera, melainkan keyakinan. Keberadaan rayah dan liwa’ pada zaman Rasulullah sallallahu alaihi wasallam hanya sebagai tanda.