Pilu, Ayah Ditemukan Tewas di Sungai Cimandiri Usai Antar Anak Sekolah Lewati Lokasi Longsor

Pilu, Ayah Ditemukan Tewas di Sungai Cimandiri Usai Antar Anak Sekolah Lewati Lokasi Longsor

Terkini | inews | Kamis, 5 Desember 2024 - 13:36
share

SUKABUMI, iNews.id - Pria yang ditemukan tewas di bantaran Sungai Cimandiri, Kamis (5/12/2024), bernama Sahroni berusia 45 tahun, warga Kampung Ciawitali RT.06/10, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum ditemukan tewas, Sahroni sempat mengantar anaknya sekolah akhirnya hilang kontak. 

Perjuangannya melewati titik longsor demi memastikan anaknya tiba di sekolah menjadi kisah memilukan sebelum tragedi ini terjadi.  

Irwansyah (17), anak Sahroni, menceritakan bagaimana mereka bersama-sama berangkat menggunakan dua motor, Yamaha Nmax dan Honda Beat. Perjalanan, kata dia terhalang longsor di beberapa titik, memaksa mereka meninggalkan motor untuk melanjutkan dengan berganti kendaraan.  

"Di Pamuuan, motor Nmax ditinggal karena enggak bisa lewat, yang Beat bisa lewat karena kecil. Pas sampai Cisarakan, ketemu lagi longsor besar, Beat pun ditinggal di rumah teman ayah," ujar Irwansyah.  

Setelah itu, mereka mendapati titik longsor terakhir di atas Loji. Sahroni membantu Irwansyah menyeberangi jalan yang penuh lumpur dengan menggendongnya agar kaki tidak tenggelam.  

"Setelah itu, kami berpisah. Saya dijemput teman, dan ayah melanjutkan perjalanan pulang. Tapi sejak itu, kami lost contact," katanya.

Dia menjelaskan, awalnya tidak percaya saat ada informasi mengenai penemuan mayat di grup WhatsApp. Namun, rasa penasaran membawanya ke lokasi dan dia memastikan bahwa itu merupakan sang ayah.  

"Ayah itu antar saya dulu ke sekolah, meskipun longsoran banyak, dia tetap berusaha. Tapi waktu pulang, ayah ternyata gak sampai rumah," ucapnya.  

Sementara itu, Dr. Sabrina, dokter jaga IGD RSUD Palabuhanratu, menyampaikan, hasil pemeriksaan luar pada jenazah Sahroni.  

"Hasil visum menunjukkan luka robek di pinggang kiri bawah dan dagu, dengan permukaan tidak rata, kemungkinan akibat benda tumpul. Selain itu, ada beberapa luka goresan di tubuh," ucapnya.  

Selain itu, kata dia kondisi kulit korban juga sudah sebagian mengelupas karena terlalu lama terendam air. Dia tidak dapat memastikan kapan waktu kematian korban karena kondisi jenazah yang telah terendam air.  

"Jika mayat sudah terendam, prediksi waktu kematian menjadi lebih sulit," ucapnya.  

Topik Menarik