7 Pengemudi Positif Narkoba dalam Ramp Check Jelang Nataru di Sumut
MEDAN, iNewsMedan.id - Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) bersama instansi terkait menggelar inspeksi keselamatan atau ramp check secara serentak sebagai upaya memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Dalam pemeriksaan itu, sebanyak 7 pengemudi angkutan umum dinyatakan positif narkoba.
Ramp check yang dilakukan meliputi pemeriksaan kondisi fisik kendaraan, kelengkapan administrasi, dan yang paling penting adalah tes urine bagi para pengemudi. Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai terminal dan pelabuhan di Sumatera Utara, termasuk di sekitar Danau Toba.
"Kami ingin memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan dan para pengemudi dalam kondisi prima serta bebas dari pengaruh narkoba," kata Kepala Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan, Kamis (5/12/2024).
Kata Agustinus, para pengemudi yang dinyatakan positif narkoba akan menjalani rehabilitasi sesuai prosedur yang berlaku. Sementara itu, kendaraan yang lolos pemeriksaan akan diberikan stiker laik jalan.
"Selain 7 kasus positif narkoba, ramp check juga menemukan sejumlah kendaraan yang tidak layak jalan dan harus dilakukan perbaikan sebelum beroperasi. Hal ini menunjukkan pentingnya kegiatan inspeksi kendaraan secara berkala untuk menjaga keselamatan penumpang," ucapnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi lonjakan pemudik selama Nataru, termasuk koordinasi dengan berbagai pihak terkait, pengawasan tarif angkutan umum, dan rekayasa lalu lintas.
Penemuan kasus positif narkoba di kalangan pengemudi angkutan umum menjadi pengingat penting tentang betapa krusialnya keselamatan transportasi. "Penggunaan narkoba dapat membahayakan nyawa penumpang dan pengguna jalan lainnya," tandas Kadishub.
Menurut Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, diperkirakan 117,53 juta orang akan melakukan perjalanan selama masa angkutan Nataru 2024, dengan Sumatera Utara menjadi provinsi kelima dengan jumlah pelaku perjalanan terbesar, yaitu 6,49 persen atau sekitar 7,63 juta orang.