Dramatis! 2 Hari Terjebak Banjir, Dua Nenek Kelaparan Akhirnya Diselamatkan Relawan di Pandeglang

Dramatis! 2 Hari Terjebak Banjir, Dua Nenek Kelaparan Akhirnya Diselamatkan Relawan di Pandeglang

Terkini | pandeglang.inews.id | Kamis, 5 Desember 2024 - 09:40
share

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Banjir besar yang melanda Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Banten, memaksa sejumlah warga, termasuk lansia, bertahan dalam kondisi sulit. Di Desa Idaman, dua orang nenek terjebak di dalam rumahnya selama dua hari tanpa makanan. Kondisi ini berakhir dramatis setelah relawan tanggap bencana datang menyelamatkan mereka.

Proses evakuasi pada Rabu (4/12/2024) berlangsung dramatis penuh perjuangan. Para relawan harus menerobos banjir dengan kedalaman lebih dari satu meter untuk mencapai rumah para korban. Salah satu nenek yang berhasil diselamatkan mengaku tidak bisa meninggalkan rumahnya lebih awal karena berharap banjir segera surut.

Meski beberapa lansia akhirnya berhasil dievakuasi, ada juga yang enggan meninggalkan rumah karena merasa lebih aman bertahan di tempat tinggal mereka. Kondisi ini membuat relawan harus memberikan pendekatan lebih personal untuk meyakinkan mereka agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Di tempat lain, warga Desa Surianeun, yang juga terdampak banjir, terpaksa mengevakuasi barang-barang mereka secara mandiri. Salah satu warga, Fajar, mengaku harus menyewa perahu nelayan berukuran besar untuk mengangkut sepeda motornya ke tempat yang aman. "Biayanya Rp20 ribu sekali angkut. Mau bagaimana lagi, kami tidak punya pilihan lain," kata Fajar.

 

Ia juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi banjir yang terus berulang di daerahnya. “Sudah puluhan tahun kami langganan banjir, meskipun pemerintah katanya sudah menggelontorkan dana miliaran untuk memperbaiki tanggul sungai. Tapi, kenyataannya kami tetap kebanjiran,” tambahnya.

Bantuan Masih Minim

Meski banjir sudah berlangsung beberapa hari, warga di sejumlah wilayah melaporkan belum menerima bantuan dari pemerintah. Mereka terpaksa mengandalkan usaha sendiri untuk bertahan, termasuk mencari tempat yang lebih aman dan memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan air bersih.

Di Kampung Bojong Kondang, Desa Sukadame, Kecamatan Pagelaran, tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi seorang warga yang baru saja menjalani operasi amputasi kaki. Evakuasi ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat kondisi fisik korban yang sangat rentan.

Warga terdampak banjir berharap pemerintah segera memberikan bantuan, baik berupa logistik maupun solusi jangka panjang untuk mencegah banjir berulang di masa depan. Mereka juga meminta perhatian lebih serius terhadap perbaikan infrastruktur, seperti tanggul dan saluran air, yang sering kali menjadi penyebab meluasnya dampak banjir. 

Topik Menarik