Ini Sosok Oknum Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang hingga Tewas

Ini Sosok Oknum Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang hingga Tewas

Terkini | inews | Selasa, 26 November 2024 - 20:30
share

SEMARANG, iNews.id – Sosok oknum polisi yang menembak siswa SMK di Semarang hingga tewas kini telah diamankan. Oknum polisi berinisial RZ (38) berpangkat Aipda merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang.

“Terkait peran anggota, sedang dilakukan pendalaman oleh paminal, ada (yang ditahan),” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar di kantornya, Senin (25/11/2024) malam. 

Polisi mengklaim, korban terlibat tawuran antar gengster di Kota Semarang, sempat melawan petugas sehingga diambil tindakan tegas. 

Diperoleh informasi, peristiwa penembakan itu berawal ketika korban bersama seorang temannya berinisial S, melintas pada Sabtu (23/11/2024) malam. Korban yang mengendarai sepeda motor tanpa sengaja bersenggolan dengan oknum polisi. Korban kemudian ditembak mengenai pinggul. Sementara kawan korban luka tembak di tangan, selamat. Korban diduga terlibat kelompok gangster bernama Tanggul Pojok. 

Kelompok gangster tersebut terlibat tawuran dengan geng Seroja di wilayah Semarang Barat, Minggu (24/11/2024) dini hari.

“Pada saat itu (Sabtu malam) kita tangani ada 3 lokasi tawuran, pertama di wilayah Gayamsari, kedua di Semarang Utara dan ketiga di Semarang Barat. Ini (kejadian di Semarang Barat) kami lakukan pemeriksaan terhadap 12 orang dari dua kelompok berbeda, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok, korban ini (GRO) dari Geng Tanggul Pojok,” kata Kapolrestabes.

Dia menuturkan, ada 2 kelompok gangster, kreak lah melakukan tawuran. Setelah itu, muncul anggota polisi dan dilakukan upaya untuk melerai. “Tapi informasinya terjadi penyerangan jadi dilakukan tindakan tegas,” katanya.

Menurut Kapolrestabes, korban yang tertembak itu memang terkena pinggulnya. “Satu catatan ketika dibawa ke RS yang menolong justru dari kelompok lawannya yang membawa ke RS dari kelompok Seroja plus anggota kami. Makanya sampai pagi kan belum diketahui identitasnya, kelompok Seroja juga tidak mengenali,” paparnya.

Terkait apakah tindakan anggota sesuai prosedur menembak korban, Kombes Irwan tak menampiknya.

“Masyarakat selama ini minta penindakan secara tegas terhadap kreak-kreak, ini kan bagian dari tindakan tegas kepada kelompok kreak. Harusnya teman-teman bisa mendukung,” ujarnya.

Penyidik Reserse Kriminal Polrestabes Semarang menggelar pra-rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan. 

“Kami memastikan lokasi dan peristiwa yang terjadi di lapangan untuk memperkaya pemahaman terhadap kejadian yang terjadi, sehingga yang terjadi di lapangan betul, fakta, tidak ada yang ditutupi,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto di lokasi.

Gamma Bukan Anggota Gangster

Sejumlah karangan bunga ungkapan duka cita memenuhi halaman SMKN 4 Semarang menyusul meninggalnya Gamma Rizkynata Oktafandi (17) anggota paskibra yang ditembak oknum polisi. Para sahabat almarhum pun tampak larut dalam kesedihan. Mereka tidak percaya klaim polisi yang menyebut Gamma masuk gangster dan terlibat tawuran.

“Saya nggak percaya, dia nggak pernah ikut tawuran. Nggak percaya, saya malah teman dekatnya, saya sering lihat kesehariannya dia gimana, pas main-main sama dia terus,” kata Fajar ditemui di SMKN 4 Semarang usai pulang sekolah, Selasa (26/11/2024).

Dia menyebut, GRO memang hobi modifikasi motor. “Tapi bukan yang drag-dragan (kebut balap liar). Dia memang teknik mesin, saya otomotif,” ujar dia.

Diperoleh informasi, Gamma dan timnya menang Porsimaptar Akpol pada Oktober 2024 kategori lomba PBB. Hal itu diamini Fajar. 

“Kami kenal waktu sama-sama di paskib sejak sekitar 5 bulan lalu. Dia paskibtra aktif, sering ngebuat lucu-lucuan, dia nggak nakal, baik orangnya. Sejak kenal dia, saya nggak pernah dia itu kreak, tawuran, nggak pernah kayak dia nakal-nakal nggak pernah,” bebernya.

Fajar syok mendengar sahabatnya tewas. Dia kali terakhir bertemu dengan sahabatnya itu pada Sabtu (24/11/2024) siang hingga sore. Pada Minggu sore, dia mendapat informasi sahabatnya itu meninggal dunia. “Tiba-tiba aja diinfoin meninggal, nggak ada kronologinya,” ucapnya.  

Salah satu kawan GRO berinisial S juga menderita luka tembak. Dia sempat dirawat di RSUD Tugurejo Semarang. Direktur RS setempat membenarkannya. 

“Sudah rawat jalan, sekira pukul 13 sampai 14. Njih leres (betul, karena luka tembak),” ungkap Dr Zul Direktur RSUD Tugurejo Semarang.

Topik Menarik