Pabrik Konveksi dan Rumah di Kawalu Terbakar, Sempat Terdengar Ledakan

Pabrik Konveksi dan Rumah di Kawalu Terbakar, Sempat Terdengar Ledakan

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Kamis, 21 November 2024 - 17:00
share

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Sebuah pabrik konveksi yang juga berfungsi sebagai rumah di Jalan Air Tantung, Kampung Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, hangus terbakar pada Rabu (20/11/2024) malam.  

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, menghanguskan bangunan seluas 8×12 meter. Kebakaran ini dilaporkan menyebabkan kerusakan sedang pada bangunan tersebut.    

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya menerima laporan kejadian sekitar pukul 21.35 WIB. Mereka langsung bergegas menuju lokasi dan tiba sekitar pukul 21.55 WIB.  

"Waktu respons sedikit terlambat karena jarak tempuh yang cukup jauh. Pemadaman dimulai pukul 21.57 WIB, api berhasil dikendalikan sepenuhnya pada pukul 22.45 WIB, dan proses pendinginan selesai pukul 23.50 WIB untuk memastikan tidak ada sisa api yang menyala," ujar Danru Damkar Kota Tasikmalaya, Hendrik Setiana.  

Sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran, yaitu Fire Truck 04 dan 03, dikerahkan. Operasi juga dibantu oleh satu unit mobil tangki air dari BPBD Kota Tasikmalaya serta satu unit damkar dari Kabupaten Tasikmalaya.  

Menurut Hendrik, pabrik konveksi milik Asep Arok itu terbakar bersama sebagian bangunan samping rumah. Warga sekitar mengalami kesulitan memadamkan api secara manual karena pabrik dalam kondisi terkunci.  

"Kebakaran ini diduga diawali oleh suara seperti ledakan dari dalam konveksi. Namun, penyebab pasti masih dalam penyelidikan. Tidak ada korban jiwa, dan kerugian material masih dalam proses pendataan," jelas Hendrik.  

 

Kebakaran ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan industri kecil seperti konveksi. 

Langkah-langkah pencegahan, seperti memastikan instalasi listrik aman dan tidak meninggalkan barang mudah terbakar, sangat diperlukan untuk menghindari kejadian serupa.  

Topik Menarik