CEO NEOM Mundur, Perusahaan Konstruksi Italia Webuild Tetap Lanjutkan Proyek

CEO NEOM Mundur, Perusahaan Konstruksi Italia Webuild Tetap Lanjutkan Proyek

Terkini | inews | Rabu, 20 November 2024 - 07:00
share

RIYADH, iNews.id - Perusahaan konstruksi Italia Webuild menegaskan proyek-proyeknya di kota masa depan Arab Saudi, NEOM, terus berjalan sesuai rencana. Hal itu disampaikan Webuild setelah CEO NEOM Nadhmi Al Nasr mengundurkan diri pekan lalu.

"Webuild tidak memiliki bukti adanya perubahan dalam rencana aktivitas yang awalnya ditetapkan pada proyek-proyek yang sedang dilaksanakan, juga tidak mencatat adanya keterlambatan pembayaran," bunyi pernyataan Webuild kepada Reuters, dikutip Rabu (20/11/2024).

Webuild sedang membangun sistem tiga bendungan yang akan mengalirkan air ke danau buatan di Trojena. Perusahaan yang telah aktif mengerjakan proyek infrastruktur di Arab Saudi selama 60 tahun itu juga sedang mengerjakan kereta api cepat, Connector.

Namun pengunduran diri CEO yang tiba-tiba serta tanpa memberikan alasan memicu spekulasi mengenai kemungkinan pemangkasan proyek-proyek di NEOM akibat pembengkakan biaya. Beberapa rencana harus dibatalkan, salah satunya The Line, kota futuristik di antara dinding-dinding cermin yang membentang sejauh 170 km ke padang pasir.

Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah menggelontorkan ratusan miliar dolar AS untuk proyek-proyek pembangunan NEOM melalui dana kekayaan negara Saudi, PIF.

Sementara itu NEOM menunjuk Aiman Al Mudaifer sebagai pelaksana tugas CEO. Dia telah menjabat sebagai kepala Divisi Real Estate PIF sejak 2018 dan memiliki pemahaman mendalam tentang NEOM maupun proyek-proyeknya.

"Kepemimpinan baru ini akan memastikan kesinambungan operasional, kelincahan, dan efisiensi agar sesuai dengan visi dan tujuan keseluruhan proyek," bunyi pernyataan NEOM, setelah pengunduran diri Al Nasr.

NEOM merupakan inti dari Visi 2030 Arab Saudi yang dicanangkan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Pangeran MBS sebagai upaya mengalihkan sumber pendapatan ekonomi negara itu dari minyak ke sektor lain.

Kota masa depan itu terdiri atas perkotaan dan industri di tepi Laut Merah yang ukurannya setara Belgia atau bisa menampung hampir 9 juta penduduk.

Topik Menarik