Dokter Sarankan Skrining Diabetes untuk Cegah Komplikasi

Hari Diabetes Sedunia diperingati setiap tanggal 14 November. Momen ini untuk menyerukan perubahan fokus memprioritaskan kesejahteraan dalam perawatan diabetes, mendorong perubahan untuk meningkatkan kualitas kehidupan orang dengan diabetes.

Pasalnya prevalensi kasus diabetes di Indonesia terus meningkat. Saat ini, diperkirakan 19,5 juta orang hidup dengan diabetes, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045.

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mengungkapkan bahwa sekira 80,6 penderita yang telah terdiagnosis dan menjalani pengobatan di Indonesia mengalami diabetes yang tidak terkontrol. Hal itu menunjukkan pentingnya peningkatan pelayanan kesehatan dan edukasi.

Untuk itu, Ahli Endokrinologi, dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, menyarankan skrining diabetes secara dini dan teratur untuk mencegah komplikasi parah.

“Deteksi dini memungkinkan pengelolaan diabetes yang lebih efektif, meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien,” ujar dr Rulli dalam acara Peringatan Hari Diabetes Dunia bersama Novo Nordisk Indonesia dan Kementerian Kesehatan.

Selain itu, perlu adanya pemantauan secara rutin untuk membantu menyesuaikan pengobatan, mengontrol kadar gula darah, dan mengurangi risiko kesehatan jangka panjang.

“Studi yang diterbitkan oleh American Diabetes Association's Clinical Compendia Series menyoroti bahwa pemantauan glukosa darah merupakan dasar dari pengelolaan diabetes. Ini menjadi basis data penting untuk pengambilan keputusan terkait diet, olahraga, dan pengobatan,” paparnya.

Lebih lanjut dr Rulli mengatakan pemantauan glukosa ini berkontribusi pada kontrol glikemik yang lebih baik dan lebih sedikit komplikasi.

“Dengan menjaga kadar gula darah secara optimal, orang dengan diabetes dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan dan secara efektif mampu mengelola tantangan fisik serta emosional yang diakibatkan kondisi ini,” tandasnya.