RSU Hastuti Sragen Resmi Dibuka, Fokus pada Penanganan Ibu dan Anak

RSU Hastuti Sragen Resmi Dibuka, Fokus pada Penanganan Ibu dan Anak

Terkini | sragen.inews.id | Minggu, 17 November 2024 - 09:10
share

SRAGEN, iNewsSragen.id - Rumah Sakit Umum (RSU) Hastuti Sragen resmi dibuka, Sabtu (16/11/2024) oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. RSU Hastuti menjadi rumah sakit ke-13 di Kabupaten Sragen dengan layanan unggulan untuk membantu menekan angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB).

RSU ini merupakan pengembangan dari Klinik Hastuti yang sebelumnya berada di Jalan R.A. Kartini Plumbungan. RSU Hastuti kini berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektare di Kampung Candi Baru, Kelurahan Plumbungan, Karangmalang. Klinik lama tetap digunakan untuk praktik dokter umum, sementara RSU memfokuskan pada layanan kesehatan masyarakat, terutama ibu dan anak.

Komisaris Utama RSU Hastuti, Aris Wahyudi, menyampaikan bahwa meski baru berstatus RS tipe D, pihaknya tengah mengurus akreditasi agar dapat segera bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Nama "Hastuti" diambil dari nama istri Aris, dr. Puji Hastuti, Sp.OG, yang sekaligus menjadi inspirasi utama pendirian rumah sakit ini. Aris membandingkan filosofi pendirian RSU Hastuti dengan kisah cinta di balik pembangunan Taj Mahal.

“RSU ini kami bangun sebagai wujud cinta kepada istri saya dan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Dengan visi menuju masyarakat sehat, produktif, dan mandiri, kami berharap RSU ini menjadi pilihan utama warga Sragen,” ujar Aris.

RSU Hastuti menawarkan layanan:

Gawat darurat,Rawat jalan dan rawat inap, termasuk rawat inap khusus, Layanan operasi, dan Layanan penunjang medis lainnya.

RSU ini didukung oleh:

8 dokter umum, 12 dokter spesialis, 1 dokter gigi, 75 tenaga paramedis, dan 22 pegawai nonmedis.

 

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengungkapkan kebanggaannya atas keberadaan 13 rumah sakit (RS) di Kabupaten Sragen, termasuk RSU Hastuti yang baru diresmikan. Menurutnya, jumlah RS ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata kabupaten lain di Indonesia, yang biasanya memiliki lima hingga tujuh RS.

Bupati Yuni berharap kehadiran RSU Hastuti dapat memperkuat layanan kesehatan di Kabupaten Sragen, khususnya dalam menekan AKI dan AKB. "Ini adalah langkah besar untuk memberikan akses kesehatan berkualitas bagi masyarakat," ujarnya.

“Para dokter di Sragen ini tampaknya punya cita-cita mendirikan rumah sakit sendiri. Bahkan, di seputaran Kota Sragen saja sudah ada delapan RS, termasuk RSUD dr. Soehadi Prijonegoro, yang menjadi satu-satunya RS tipe B di Sragen,” kata Yuni dalam sambutannya.

Dengan populasi Sragen yang mencapai sekitar satu juta jiwa, Bupati Yuni menilai bahwa jumlah RS yang ada sudah cukup untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat. Ia juga menyoroti bahwa RS masih menjadi pilihan bisnis yang menarik meskipun berada di tengah ketatnya regulasi BPJS.

“Bahkan juragan pupuk di Ngrampal juga punya cita-cita mendirikan rumah sakit. Ini menunjukkan bahwa layanan kesehatan tetap menjadi sektor yang diminati,” ungkapnya.

Bupati Yuni, yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sragen, berharap keberadaan 13 RS ini mampu meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi warga Sragen. “Semoga dengan banyaknya rumah sakit, pelayanan kesehatan semakin baik, dan warga Sragen bisa sehat semua,” tambahnya.

Dengan jumlah RS yang terus bertambah, tantangan berikutnya adalah memastikan kualitas pelayanan dan aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama yang memanfaatkan layanan BPJS. Dukungan pemerintah daerah dan kolaborasi antara RS di Sragen diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Topik Menarik