Paslon Walkot dan Wawalkot Tegal Faruq-Ashim Soroti Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif

Paslon Walkot dan Wawalkot Tegal Faruq-Ashim Soroti Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif

Terkini | tegal.inews.id | Jum'at, 15 November 2024 - 01:59
share

KOTA TEGAL, iNews.id - Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal Nomor urut tiga Faruq-Ashim menyoroti terkait infrastruktur dan ekonomi kreatif.

"Terkait dengan infrastruktur, ekonomi kreatif dan ekonomi digital menarik karena Kota Tegal banyak yang harus dibenahi dalam bidang infrastruktur dan ekonomi kreatif," kata Faruq kepada wartawan usai acara debat Rabu (13/11/2024) malam.

"Banyak sekali data yang menurut saya tidak pas dan tidak tepat. Sebagai contoh warung sate Tirus itu sebelum kita belum lahir sudah ada. Artinya harus diluruskan, bukan baru lima tahun kemarin," ujar Faruq.

Faruq mengaku saat turun kebawah, ke masyarakat. Bahwa akses digital, akses wifi semuanya sebagian besar itu macet atau tidak bisa di akses.

Menurut Faruq ini perlu diklarifikasi lagi tadi disampaikan bahwa ada komunikasi dengan Dinas Kominfo terkait. "Saya justru bertanya-tanya sebagai Paslon kok bisa. Ini perlu dipertanyakan kembali," tegas Faruq.

 

"Kami hanya memastikan dengan turun kebawah kita ingin memastikan apa itu betul atau tidak, dan kebetulan sekali kita mendapatkan fakta bahwa dilapangan itu tidak sesuai," ucapnya.

Faruq-Ashim jelas bahwa Smart City di Kota Tegal yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kota akan dimaksimalkan menjadi ujung tombak. "Bagaimana kita bisa mendigitalisasi di Kota Tegal. Baik itu tatakelola pemerintahannya maupun juga masyarakatnya. Mereka akan kita berikan literasi digital yang masif nantinya," tegasnya.

Calon Wakil Wali Kota Tegal Ashim menambahkan, jawaban-jawaban pada debat kedua menurut Ashim sepertinya sudah disiapkan. "Seperti pertanyaan terkait PT Pelindo. Mas Faruq sudah menjawab ketika ditanggapi hanya mengulangi. Inikan lucu. Mungkin dikira Mas Faruq tidak tahu tentang perjanjian itu," terang Ashim.

Terlepas itu kata Ashim, diskusi-diskusi semacam itu diharapkan muncul di masyarakat. Bukan lagi soal money politik atau tekanan-tekanan dari pemerintah atau dari Paslon kesatu ke Paslon yang lain.

"Kita ingin mengawal demokrasi itu berdebatnya masalah visi dan program. Dan alhamdulillah sampai debat terakhir ini kita cukup bisa optimis menyampaikan program yang kita canangan," tutup Ashim.

Topik Menarik