Tugas Penanganan Bencana di Filipina, 10 Personil Heli MI 17 Dapat Penghargaan dari Danpuspenerbad

Tugas Penanganan Bencana di Filipina, 10 Personil Heli MI 17 Dapat Penghargaan dari Danpuspenerbad

Terkini | soloraya.inews.id | Kamis, 14 November 2024 - 12:10
share

Semarang, iNewsSoloraya.id Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Zainuddin memberikan penghargaan kepada 10 crew helikopter MI 17 dari kesatuan Skadron Udara 31/ Amur Yudha Cakti yang tergabung dalam Satgas TNI Penanganan Badai Kristine di Filipina. Penghargaan dalam bentuk sertifikat dan medali.

10 crew tersebut yakni Kapten Dicky Yudha S, Lettu Dwi Mada Febri A, Kapten Prayuda Timor H, Letda M Ghozy R, Lettu Carloniyo Ghandi P, Letda Rudi Hartono, Serma Yosep Edward K, Serma Fernando Budiman A, Sertu Odam, dan Sertu Rudianto.

Mereka melaksanakan misi kemanusiaan internasional. Mereka menangani dampak badai Kristine. Mereka kita apresiasi, ujar Mayjen Zainuddin, di Pangkalan Udara Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani Semarang, Kamis (14/11).

Penghargaan diberikan tidak hanya dari internal matra TNI AD. Tetapi juga ada dari Pemerintah Indonesia dan Kementerian Pertahanan.

Kami sangat takjub. Perjalanan mereka sangat jauh. Dari Semarang ke Pangkalan Bun, ke Balikpapan, ke Palu, ke Manado, kemudian Masuk Filipina. Perjalanan empat hari. Hari ketiga sebenarnya bisa masuk tapi ada badai. Kita tunda dan hari keempat bisa masuk, bebernya.

Pihaknya merasa bangga, sebab, mereka berprestasi di Tingkat internasional dalam membantu negara tetangga. Kehadiran 10 personil ini menurutnya, wujud kehadiran Indonesia kepada warga negara lain yang mengalami bencana.

Mereka bertugas sejak 28 Oktober sampai 12 November 2024. Mereka membawa pesawat MI 17, terang dia.

Di Lokasi Filipina, kata dia, para anggota mengalami tantangan yakni badai dan jarak yang jauh. Mereka bahkan harus melintasi samudera.

Komandan Pesawat MI 17, Kapten Dicky Yudha S mengatakan TNI disana tidak sendirian. Mereka Bersama kontingen dari Singapura, Brunei Darusalam dan Malaysia.

Setibanya disana kami langsung bekerja untuk memberikan dukungan logistic ke daerah Naga. Tantangan terbesar yakni badai Kristine dengan kecepatan angin 30 hingga 40 knot, ujar dia.

Meski menghadapi badai, dia bersyukur misi berjalan baik serta semua anggota sehat.

Alhamdulilah anggota kami sehat semua, dan kami sering berlatih untuk kegiatan kegiatan kebencanaan, ujar dia.

Dia mengatakan logistik yang dibawa yakni makanan pokok dan air bersih serta air mineral. Total bantuan yang diberikan mencapai 6.708 kilogram.

Topik Menarik