Marco Rubio Ditunjuk Donald Trump Jadi Menlu AS, Pernah Bela Muslim Uighur China
WASHINGTON, iNews.id - Marco Rubio ditunjuk oleh Donald Trump sebagai menteri luar negeri (menlu) di pemerintahannya kelak. Anak seorang imigran asal Kuba itu akan menjadi orang Amerika Latin pertama yang menjabat menlu Amerika Serikat (AS).
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk mengumumkan Senator Marco Rubio, dari Florida, dirunjuk menjadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Marco adalah pemimpin yang sangat disegani. Dia akan menjadi pembela yang keras untuk bangsa kita, teman sejati bagi sekutu kita, dan pejuang tak kenal takut yang tidak akan pernah menyerah pada musuh," kata Trump, dikutip dari Sputnik, Kamis (14/11/2024).
Senator Partai Republik itu dikenal atas sikap kerasnya terhadap China. Bahkan Pemerintah China menjatuhkan sanksi terhadap Rubio pada 2020 terkait sikapnya atas demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Hong Kong.
Potret Giorgino Abraham Bertemu Dua Lipa Lima Tahun Lalu, Gagal Reuni karena Konser Dibatalkan
Penunjukan Rubio sebagai diplomat top AS memberi sinyal bahwa sulit bisa mengharapkan membaiknya hubungan negara itu dengan China. Seperti diketahui, di masa jabatan periode pertamanya, Trump menerapkan kebijakan perdagangan yang keras terhadap China.
Rubio pernah mengajukan rancangan undang-undang (RUU) di Kongres yang mengusulkan larangan impor dari China. Kebijakan itu diusulkannya sebagai respons atas perlakuan Beijing terhadap Muslim Uighur.
Selain itu dia juga mendorong RUU untuk mencabut sertifikasi kantor perwakilan ekonomi dan perdagangan AS di Hong Kong.
Berseteru dengan Trump
Rubio dan Trump pernah berseteru di masa lalu. Ini karena Rubio menjadi pesaing Trump saat seleksi calon presiden AS 2016 di Partai Republik.
Rubio mengkritik keras Trump terkait program-programnya. Namun Trump memenangkan pertarungan melawan Rubio dan menjulukinya "Little Marco."
Kini Rubio berubah 180 derajat, sejak awal mendukung pencalonan Trump di Pilpres AS 2024. Bahkan dia sempat disebut-sebut bakal mendampingi Trump sebagai calon wakil presiden. Namun posisi itu ditempati JD Vance.
Jalan Rubio menjadi menlu sepertinya tak akan sulit, setidaknya mendapat persetujuan di Senat. Senator yang telah menjabat tiga periode itu diperkirakan akan mendapat dukungan dengan mudah.
Salah satu alasannya karena terhitung mulai Januari 2025 Partai Republik akan memegang kendali Senat karena menguasai 52 kursi, melawan Partai Demokrat yang memperoleh 48 kursi.