Adab saat Menghadiri Sebuah Pesta, Simak Ya!
Ketika menghadiri atau datang ke sebuah pesta atau walimahan baik pernikahan, khitanan, ulang tahun atau pesta lainnya, ada adab yang harus diperhatikan oleh kaum muslim. Dan apabila diundang, maka dianjurkan bahkan menjadi 'kewajiban' untuk menghadirinya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
[arabOpen] : : : [arabClose]
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, ia berkata: Aku membaca kepada Malik, dari Nafi, dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jika salah seorang dari kalian diundang ke walimah, maka hendaklah ia mendatanginya. (HR. Muslim)
Namun, saat hadir sebagai undangan, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Dirangkum dari berbagai sumber berikut adab-adab dalam Islam saat menghadiri sebuah pesta atau walimah tersebut:
1. Wajib datang
Sebagaimana telah disebutkan, menghadiri undangan pernikahan adalah kewajiban.[arabOpen] [arabClose]
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jika seorang dari kalian diundang ke walimah, maka hendaklah mendatanginya. (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)
2. Hadir meski sedang berpuasa
Bahkan bagi yang sedang berpuasa, dianjurkan untuk tetap menghadiri undangan pernikahan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,[arabOpen] [arabClose]
Apabila salah seorang di antara kalian diundang untuk makan, maka penuhilah undangan tersebut. Jika ia tidak puasa, hendaknya makan; sedangkan jika ia sedang puasa, maka hendaknya ia mendoakan. (HR. Muslim)
3. Dianjurkan berbuka (membatalkan puasa) saat puasa sunah jika diundang
Bagi orang yang berpuasa sunah, dianjurkan untuk berbuka (membatalkan puasa) jika diundang ke pesta pernikahan, terutama jika tuan rumah sangat menginginkan kehadirannya.[arabOpen] [arabClose]
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila salah seorang di antara kalian diundang untuk makan, maka penuhilah undangan tersebut. Jika berkehendak, maka ia boleh makan atau ia tinggalkan. (HR. Muslim no. 1430)
4. Dilarang hadir bila undangan yang mengandung kemaksiatan
Dilarang menghadiri undangan yang terdapat kemaksiatan kecuali dengan niat untuk mengubahnya dan menunjukkan kepada yang sunah.[arabOpen] [arabClose]
Ali bin Abi Thalib berkata, Aku mengadakan makanan dan mengundang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ketika beliau datang dan melihat ada tirai bergambar, beliau kembali. Aku bertanya, Ya Rasulullah, apa yang membuatmu kembali? Beliau menjawab, Di rumah ini ada tirai yang bergambar, dan sesungguhnya malaikat tidak masuk ke rumah yang ada gambarannya. (Shahih Ibnu Majah no. 2708)
5. Mengucapkan doa untuk tuan rumah setelah acara berakhir
Dianjurkan untuk mengucapkan doa setelah acara walimah sebagai bentuk rasa terima kasih dan penghormatan kepada tuan rumah,[arabOpen] , [arabClose]
Ya Allah, berikanlah makanan kepada orang yang telah memberikan makanan kepadaku dan berikanlah minuman kepada orang yang telah memberiku minuman. (Shahih Mukhtashar, Muslim 1620 no. 2055)
[arabOpen] [arabClose]
Orang-orang yang berbakti dengan tulus telah menyantap makananmu, para malaikat telah berdoa untukmu dan mereka yang berpuasa telah makan makananmu. (Shahih: Shahihul Jamius Shaghir no. 1226 dan Aunul Mabud, 10 :333 no. 3836)
[arabOpen] [arabClose]
Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka, dan berkahilah mereka. (Shahih Mukhtashar, Muslim no. 1316, Muslim, 3: 1615 no. 2042)
Dengan mengikuti adab-adab ini, kita dapat menghadiri walimah dengan cara yang benar, penuh keberkahan, dan sesuai dengan ajaran Islam. Semoga bermanfaat.