Warga Lampung Ditipu Emak-Emak Rp1 Miliar Lebih, Anaknya Dijanjikan Masuk Polisi
TANGGAMUS, iNews.id - Seorang warga Lampung menjadi korban penipuan emak-emak dengan modus menjanjikan dapat meloloskan anaknya lulus Bintara Polri. Akibatnya, korban mengalami kerugian Rp1 milliar lebih.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, pelaku bernama Mar’atun Solihan (45). Dia ditangkap usai menipu korban Rika (42).
Kasus ini berawal pada Maret 2024. Saat itu, korban bertemu pelaku di rumah makan miliknya daerah Tanggamus.
"Korban menceritakan kepada pelaku bahwa anaknya sedang mengikuti seleksi Bintara Polri 2024," ujar Umi, Senin (28/10/2024).
Mendengar hal tersebut, pelaku menawarkan bantuan kepada korban dengan dalih memiliki koneksi langsung ke Kapolri dan pejabat SDM Polri.
Dikatakan Umi, pelaku meyakinkan korban dia dapat meloloskan anaknya menjadi polisi dengan syarat menyerahkan sejumlah uang.
Atas dasar bujukan tersebut, korban kemudian menyerahkan total uang sebesar Rp1,037 miliar kepada pelaku secara bertahap. Namun, setelah uang diserahkan, anak korban tetap tidak diterima sebagai anggota Bintara Polri dan pelaku sulit dihubungi.
"Korban akhirnya menyadari telah tertipu. Seluruh uang yang diserahkan pun tak kunjung dikembalikan elaku," katanya.
Karenaa merasa tertipu, korban akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polda Lampung pada Agustus 2024 sesuai Laporan Polisi Nomor LP/B/336/VIII/2024.
"Pelaku akhirnya berhasil ditangkap pada Sabtu 19 Oktober 2024 berikut barang bukti bukti percakapan WhatsApp antara korban dan pelaku serta beberapa rekening koran yang menunjukkan transfer sejumlah besar uang," ucapnya.
Menurut Umi, saat ini penyidik Ditreskrimum Polda Lampung terus mengusut tuntas kasus tersebut untuk memberikan keadilan bagi korban.
"Kami akan menindaklanjuti kasus ini dengan tegas agar pelaku segera bertanggungjawab atas perbuatannya dan masyarakat mendapatkan perlindungan dari tindakan serupa," ujarnya.
Lebih lanjut Umi mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada tawaran yang menjanjikan kelulusan instan, terutama dalam seleksi resmi seperti Bintara Polri.
"Proses rekrutmen Polri telah diatur secara ketat dan tidak melibatkan biaya tambahan," ucapnya.