Kebakaran Hebat di TPA Kopi Luhur, Mobil AWC Polres Cirebon Kota Dikerahkan Padamkan Api
KOTA CIREBON, iNewsCirebon.id – Kobaran api melahap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, pada Minggu (27/10/2024) sekitar pukul 10.30 WIB. Kebakaran yang menegangkan ini langsung menyedot perhatian Forkopimda Kota Cirebon dan Polres Cirebon Kota yang bergerak cepat menuju lokasi untuk memastikan penanganan berjalan efektif.
Dalam peristiwa yang mencekam ini, api menjalar di empat titik sekaligus dan menghanguskan sekitar 0,5 hektar dari total lahan TPA seluas 7,8 hektar. Kondisi di lokasi yang penuh sampah dan material mudah terbakar membuat upaya pemadaman semakin sulit.
Puluhan personel pemadam kebakaran dari Kota Cirebon, dibantu oleh satu unit mobil Water Cannon (AWC) dari Sat Samapta Polres Cirebon Kota, berjuang bahu-membahu melawan si jago merah. Dukungan dari Korem 063 Sunan Gunung Jati, Kodim 0614, Polsek Cirebon Selatan Timur, BPBD Kota Cirebon, dan unit INAFIS semakin menguatkan barisan untuk melokalisasi api yang terus membara.
Dosen STIE Bank BPD Jateng Rilis Sistem Informasi Berbasis Web untuk Digitalisasi UMKM Kopi
“Kami kerahkan Armoured Water Cannon untuk mempercepat pemadaman dan memastikan kebakaran tidak meluas ke area pemukiman sekitar. Posko siaga juga telah kami dirikan dengan personel gabungan untuk menjaga keamanan di lokasi,” tegas AKP Muhyidin, Kabag Ops Polres Cirebon Kota.Senin (28/10/2024).
Mudin, Ketua RT setempat, menyaksikan detik-detik mencekam ketika api mulai membesar. Sementara itu, Jawahir, Kepala Tata Usaha TPA Kopi Luhur, yang pertama kali mendapatkan laporan kebakaran, segera menghubungi pihak kepolisian dan pemadam kebakaran.
Setelah hampir tiga jam bertarung melawan api, sekitar pukul 13.30 WIB, kebakaran berhasil sepenuhnya dipadamkan. Namun, tim gabungan tetap berjaga untuk memastikan situasi aman dari potensi kebakaran susulan.
Meski tak ada korban jiwa, Polres Cirebon Kota mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, terutama mengingat musim kemarau yang meningkatkan risiko kebakaran.