Puluhan Warga Cugenang Masih Alami Ganguan Jiwa Kenapa?

Puluhan Warga Cugenang Masih Alami Ganguan Jiwa Kenapa?

Terkini | cianjur.inews.id | Minggu, 27 Oktober 2024 - 19:40
share

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Setelah gempa bumi berkekuatan 5,6 Skala Richter mengguncang Kabupaten Cianjur pada tanggal 21 Nopember 2022 lalu, ternyata banyak menyisakan berbagai gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, trauma hingga gangguan jiwa.

Petugas Program Keswa Puskesmas Cugenang, Dwi Triawan menyebut, setelah gempa bumi warga Kecamatan Cugenang terdapat 80 orang yang terkena ganguan kejiwaan sehingga perlu penanganan khusus tim medis. 

Bahkan 70 orang diantaranya masuk dalam kategori berat dan mereka masih berobat jalan sambil dilakukan penanganan di Puskesmas Cugenang.

"Pasca gempa bumi banyak warga Kecamatan Cugenang yang terguncang kejiwaannya. Mereka masih rutin berobat dan ditangani tim medis Puskesmas Cugenang," ujar Dwi, Minggu 27 Oktober 2024.

Dwi mengatakan, mereka rata-rata terguncang dan mengalami tekanan hebat dan mengalami gangguan kesehatan mental. Banyak yang melaporkan gejala seperti kecemasan, depresi dan trauma. Para penderita ganguan jiwa itu awalnya depresi, gangguan kecemasan lalu skizofrenia juga menyertai mereka.

"Gangguan kejiwaan yang mereka alami itu berbeda-beda, mungkin yang ringan masih bisa kita atasi. Tapi kalau misalnya berat kita rujuk ke rumah sakit jiwa," katanya.

Dijelaskan Dwi, rata-rata usia penderita gangguan kejiwaan  ini kebanyakan masih usia yang produktif yaitu 20 tahun ke atas. Wilayah Kecamatan Cugenang menjadi pusat gempa sehingga yang  mengalami dampak paling parah dan memakan korban jiwa yang banyak. Mungkin itu menjadi salah satu penyebab banyak warganya yang terkena gangguan jiwa.

"Mungkin pemicu awalnya, bisa dari kehilangan keluarga, kehilangan harta benda dan juga kehilangan segalanya sehingga mengalami gangguan jiwa," ungkapnya.

Dwi menambahkan, jumlah warga yang mengalami ganguan jiwa totalnya ada kurang lebih 80 orang, katagori berat ada sekitar 70 orang di kecamatan Cugenang. Sedangkan yang paling banyak warganya mengalami gangguan jiwa berada di Desa Sarampad yang merupakan pusat terjadinya gempa.

"Mereka saat ini masih dalam pengobatan, untuk capaiannya saat ini sudah 90 persen dalam pengobatan dan sekarang mulai membaik. Namun kami juga masih menerima beberapa laporan ada pasien  yang masih mengamuk dan kami langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pengobatan.

"Kalau yang sudah merusak barang-barang, apalagi sampai melakukan kekerasan kami langsung merekomendasikan untuk dirujuk ke rumah sakit jiwa," pungkasnya

Topik Menarik