SPECIAL REPORT: Evolusi Virus Gondongan
JAKARTA Penyebaran penyakit gondongan kembali menarik perhatian baru-baru ini setelah salah satu sekolah di Tangerang Selatan terpaksa di lockdown karena belasan siswanya terpapar penyakit tersebut. Meski terlihat remeh, penyakit gondongan, yang disebabkan oleh virus, ternyata bisa menyebabkan kondisi yang cukup serius, bahkan dalam kasus yang langka bisa menyebabkan kehilangan pendengaran.
Gondongan disebabkan oleh virus yang disebut sebagai virus gondongan (mumps virus/MuV). Virus RNA dari keluarga paramyxoviridae ini menyebar melalui sekresi pernapasan seperti droplet dan air liur, serta melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Menurut Mayo Clinic, penyakit ini sangat menular dan menyebar dengan mudah di daerah yang padat penduduk dan memiliki gejala demam, hilang nafsu makan, sakit pada perut, sakit dan bengkak pada testis, hingga kebingungan atau disorientasi.
Asal Usul Virus Gondongan
Hadiri Puncak Hari Santri 2024, Paslon Yadi-Pipin Apresiasi Kontribusi Santri dalam Membangun Bangsa
Asal usul dari virus gondongan sejauh ini belum diketahui secara pasti, tetapi jika menilik penyakit campak atau cacar air yang disebabkan virus paramyxoviridae yang satu keluarga dengan gondongan, sejarah penyakit ini dapat ditarik hingga masa Babilonia Kuno pada tahun 600 Sebelum Masehi (SM).
Seperti cacar air, gondongan juga awalnya diyakini sebagaipenyakit yang menjangkiti ternak, yang kemudian beralih menjangkiti manusia. Setelah menjangkiti manusia, penyakit ini kemudian kehilangan kemampuan untuk kembali menjangkiti ternak.
Menurut tulisan " From King Nebuchadnezzar of Babylon to Mumps Genotyping and Vaccination 26 Centuries Later" yang ditulis Charles Grose, MD dan diterbitkan di jurnal Pediatrics Desember 2021, gondongan diyakini telah dideskripsikan oleh Hippocrates dari masa Yunani Kuno, dan diyakini muncul sebagai penyakit yang menjangkiti manusia pada 460 SM. Penyakit ini dapat menjadi endemik di kota-kota dengan populasi besar, yang oleh Grose dicontohkan dengan Babilonia Kuno.
4 Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Sumpah Pemuda 2024 sesuai Tema Maju Bersama Indonesia Raya
Selain itu, karena penyakit campak dan gondongan sudah tidak dapat menular lagi ke hewan inangnya, penyakit ini hanya akan menjadi penyakit endemik dengan munculnya kota-kota seperti Babilonia, yang memiliki populasi >100.000 jiwa, karena jumlah populasi minimal tersebut diperlukan untuk mempertahankan penyakit menular yang hanya menginfeksi manusia. tulisnya.
Sejak saat itu, virus gondongan terus berkembang, bahkan hingga sat ini penyakit gondongan masih menjadi endemik di negara besar seperti Amerika Serikat (AS). Penangan gondongan dengan vaksinasi dinilai tidak seefektif vaksinasi penyakit saudaranya cacar air.
Virus gondongan di seluruh dunia terbagi menjadi 12 genotipe yang diberi label dengan huruf A hingga N. Penggolongan 12 genotipe ini didasarkan pada polimorfisme nukleotida tunggal yang ditemukan dalam gen yang mengkode protein hidrofobik kecil dari gondongan.
Sepanjang abad ke-21 ini, penyakit gondongan tampaknya kembali menyebar, yang terlihat dari sejumlah wabah yang tercatat di berbagai negara. Wabah ini sebagian besar menyerang remaja dan dewasa muda di tempat-tempat yang padat, seperti sekolah hingga pertemuan keagamaan dan diperkirakan akan terus terjadi.
Penyebab dari peningkatan wabah ini masih menjadi perdebatan, dengan beberapa faktor seperti menurunnya kekebalan akibat vaksinasi, rendahnya tingkat vaksinasi, kegagalan vaksin, dan potensi variasi antigenik dari virus gondongan yang menjadi pemicunya.
Cara Pencegahan
Penyakit gondongan dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, yang merupakan bagian dari vaksinasi anak yang direkomendasikan. Orang yang tidak divaksinasi lebih mungkin terkena gondongan dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi.
Menurut informasi dari Mayo Clinic, bagi sebagian orang, perlindungan vaksin dapat menurun seiring berjalannya waktu. Ketika orang yang divaksinasi lengkap terkena gondongan, mereka biasanya memiliki gejala yang lebih ringan dan komplikasi yang lebih sedikit.
Vaksin gondongan merupakan bagian dari vaksin MMR (campak-gondongan-rubela), yang diberikan dalam dua dosis.
Dilansir dari Halodoc, anak berusia 9 bulan diberikan imuniasasi primer MR diikuti dengan booster pada anak berusia 18 bulan. Anak di rentang 5 -7 tahun juga mendapatkan booster yang sama.
Versi lain dari vaksin campak-gondong-rubela (MMR) mencakup vaksin terhadap virus penyebab cacar air, yang disebut virus varicella-zoster. Namun, vaksin tersebut, yang disebut vaksin campak-gondong-rubela-varicella (MMRV) tidak digunakan untuk dosis pertama dalam jadwal vaksinasi standar untuk anak-anak.
Pencegahan lain bisa dilakukan orang tua dengan menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah merawat anak; memastikan anggota rumah tangga lain sering mencuci tangan, terutama sebelum makan; meminta anak menutupi mulut dan hidungnya saat bersin atau batuk; dan membersihkan permukaan keras, mainan, dan gagang pintu dengan disinfektan.