Program Strategis Ansor Jatim Periode 2024-2028, Bikin BUMA Hingga Satu Keluarga Banser Satu Sarjana
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur (Jatim) periode 2024-2028 menyiapkan sejumlah guna memberi sumbangsih pada kemajuan ekonomi, sosial, SDM dan kemandirian masyarakat.
Salah satu program utama mendirikan BUMA (Badan Usaha Milik Ansor) sebagai sumber pendapatan baru. BUMA diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja bagi kader.
Usaha ini sebagai salah satu sumber pendapatan bagi organisasi dan media pemberdayaan bagi anggota GP Ansor, kata Ketua PW GP Ansor Jatim, H. Musaffa Safril, Sabtu (26/10/2024).
Dia mengungkapkan, ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama. Pihaknya ingin mendorong kemandirian finansial serta peningkatan kualitas SDM di tubuh Ansor. Setiap pengurus harus berperan aktif dan sinergis dalam menjalankan visi Ansor. Visi ini mencakup kemajuan ekonomi, sosial, dan peningkatan kualitas manusia, terangnya.
Tak hanya itu, GP Ansor Jatim juga mencetuskan program Satu Keluarga Banser Satu Sarjana. Program ini bertujuan meningkatkan akses pendidikan bagi keluarga anggota Banser.
Melalui program ini, Ansor Jatim berharap dapat memberikan peluang yang lebih luas bagi keluarga banser untuk mencapai kesejahteraan dan pendidikan yang lebih baik demi masa depan yang lebih cerah.
Dengan program ini, kami berkomitmen mendukung setiap keluarga banser dalam mencapai cita-cita pendidikan di jenjang sarjana. Sehingga, keluarga banser memiliki kesempatan lebih baik dalam pendidikan, pekerjaan dan kontribusi di masyarakat, jelasnya.
Wakil Ketua/Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat PW GP Ansor Jatim, Rijal Mumazziq, menyebut program Satu Keluarga Banser Satu Sarjana sudah dilakukan Ansor Jatim di Universitas Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah (UNAIFAS) Kencong Jember sejak 2022 lalu.
Kami optimistis program ini bisa dilaksanakan kampus lain, asalkan masing-masing komitmen untuk memberdayakan banser, paparnya.
Soal anggaran beasiswa, Rijal mengungkapkan ada beberapa skema yang bisa dilakukan. Antara lain, dari orang-orang yang peduli terhadap NU. Kemudian, dari Lazisnu dan juga dari pemerintah.
Kepada keluarga Banser kami sampaikan, pendidikan sarjana ini tidak gratis, tapi kalau mau kita siap carikan dana, tandasnya.