Revolusi Industri 4.0: Ericsson Tantang Inovator Bersaing di Hackathon Smart Manufacturing

Revolusi Industri 4.0: Ericsson Tantang Inovator Bersaing di Hackathon Smart Manufacturing

Terkini | sindonews | Kamis, 24 Oktober 2024 - 09:25
share

Ericsson Hackathon 2024 bertujuan untuk memanfaatkan kreativitas dan keahlian teknis para mahasiswa dan profesional untuk mengatasi tantangan dunia nyata dalam industri manufaktur dan mendorong smart manufacturing di Indonesia.

Utamanya, lewat Generative Artificial Intelligence (Gen AI) dan teknologi 5G. Program tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perindustrian, PIDI 4.0, Kementerian Komunikasi dan Digital, Innovation & Learning Centers, Swiss German University, dan KORIKA.

Smart Manufacturing
Revolusi Industri 4.0: Ericsson Tantang Inovator Bersaing di Hackathon Smart Manufacturing

Fokus dari program Hackathon adalah Smart Manufacturing. Yakni, pendekatan yang mengintegrasikan teknologi canggih seperti IoT, analisis big data, robotics, dan AI untuk mengoptimalkan proses manufaktur serta memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data. Dengan memanfaatkan kekuatan AI dan 5G, peserta diharapkan bisa menghasilkan ide-ide inovatif untuk meningkatkan otomatisasi, pemeliharaan prediktif, quality control, dan manajemen rantai pasokan di bidang manufaktur. Selama periode kompetisi, peserta tidak hanya akan mendapat pengalaman langsung dalam bekerja dengan teknologi canggih, tetapi juga mendapat bimbingan dari para pakar industri. Registrasi untuk Hackathon akan berakhir pada 31 Oktober 2024 dan pemenang akan diumumkan pada 28 November 2024. Hadiah senilai Rp50 juta akan diberikan kepada para pemenang Hackathon.

Kriteria Pemenang

Para pemenang hackathon akan dinilai oleh juri berdasarkan kriteria teknis, bisnis, dan desain. Kriteria bisnis mencakup faktor-faktor seperti identifikasi masalah, solusi yang ditawarkan, serta kecocokan dengan pasar.

Sementara rencana implementasi mencakup rencana terperinci untuk potensi pasar, kelayakan finansial, dan strategi implementasi. Kriteria teknis mencakup aspek-aspek seperti kebersihan dan kompleksitas kode, pemahaman dan pemanfaatan teknologi; fungsionalitas, ketahanan, dan produk akhir. Kriteria desain mencakup aspek-aspek seperti alasan desain, estetika dan UX serta kreativitas solusi.

Hackathon ini merupakan wujud nyata komitmen kami terhadap inovasi di Indonesia dengan membentuk masa depan industri, terutama di sektor manufaktur, melalui pemanfaatan kekuatan Gen AI dan teknologi 5G canggih, ungkap Krishna Patil, President Director of Ericsson Indonesia.

Direktur PIDI 4.0 Saiful Bahri menyebut kehadiran Gen AI dan 5G memang menawarkan banyak peluang. Tapi, juga menghadirkan tantangan signifikan. Satunya kebutuhan untuk mengintegrasikan teknologi baru seperti AI dan konektivitas 5G yang memerlukan investasi besar, perubahan budaya dan peningkatan keterampilan dan kreativitas, bebernya.

Mengapa Sektor Manufaktur?

Sektor manufaktur merupakan salah satu sektor prioritas utama dalam agenda transformasi digital Indonesia. Namun, transisi menuju Industri 4.0 akan bergantung pada keberhasilan adopsi berbagai teknologi baru. Adapun 5G menawarkan konektivitas yang andal tanpa pemasangan kabel yang rumit dan mahal, sehingga memungkinkan pengaturan pabrik dengan komunikasi dua arah antara mesin dan pekerja dalam pengaturan yang modular dan fleksibel.

Implementasi 5G secara penuh di Indonesia akan menjadi penggerak transformasi digital dan Industri 4.0, sehingga menciptakan nilai ekonomi yang signifikan bagi negara.

Topik Menarik