Prabowo Bakal Evaluasi Rutin Menteri dan Wamen, Ini Bocoran Kapan Waktunya

Prabowo Bakal Evaluasi Rutin Menteri dan Wamen, Ini Bocoran Kapan Waktunya

Terkini | sindonews | Rabu, 23 Oktober 2024 - 20:28
share

Ketua Dewan Penasihat Kadin, Hashim Djojohadikusumo memberikan bocoran bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto bakal melakukan evaluasi setiap 6 bulan sekali terhadap kinerja Menteri dan Wakil Menteri (Wamen) dalam Kabinet Merah Putih .

Hahsim menjelaskan hal ini dalam rangka mengukur efektivitas kinerja para pembantu Presiden Prabowo. Sehingga jika ditemukan Menteri atau Wakil Menteri kurang efektif, Presiden Prabowo akan bertindak dengan tegas.

"Setiap 6 bulan Menteri dan Wakil Menteri akan di evaluasi, sehingga selama 6 bulan ini menteri yang kurang tenaga, kurang tenaga, dan lain lain akan di evaluasi. Pak Prabowo akan bersikap tegas," ujar Hashim dalam acara Dialog Ekonomi Kadin bersama Dewan Pimpinan di Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus adik kandung Prabowo itu, mengatakan evaluasi kinerja jajaran kabinet itu sekaligus menjawab persoalan 'kabinet gemuk' Prabowo, yang dikhawatirkan beberapa pihak akan membebani fiskal negara. "Kalau cost besar, tapi hasilnya besar kan tidak masalah," kata Hashim.

Sebelumnya analisa CELIOS (Center of Economic and Law Studies) menunjukkan adanya potensi pembengkakan anggaran hingga Rp1,95 triliun selama 5 tahun ke depan akibat koalisi gemuk. Angka ini belum termasuk beban belanja barang yang timbul akibat pembangunan fasilitas kantor/gedung lembaga baru.

Peneliti CELIOS Achmad Hanif Imaduddin berasumsi, gaji dan Tunjangan Menteri sebesar Rp150 juta/bulan, gaji dan tunjangan Wakil Menteri sebesar Rp100 juta/bulan. Sedangkan anggaran operasional diasumsikan Rp500 juta/bulan (termasuk perjalanan dinas, staf, dan lainnya).

Dengan asumsi ini, peningkatan anggaran negara diperkirakan mencapai sekitar Rp380,4 miliar per tahun. Sehingga proyeksi dalam 5 tahun akibat penambahan jumlah menteri dan wakil menteri jika dikalikan sebesar Rp1,95 triliun.

Topik Menarik