Cerita Cornelia Crilley, Pramugari yang Menjadi Korban Pembunuhan Sadis
Cornelia Crilley, seorang pramugari Trans World Airlines (TWA) berusia 23 tahun, dibunuh di apartemennya Manhattan, New York pada 21 Juni 1971. Melansir dari The US Sun pada Selasa (22/10/2024), Crilley ditemukan tewas dicekik setelah menerima bantuan dari seorang pria yang berpura-pura menawarkan bantuan untuk memindahkan furniturnya.
Pembunuhan Cornelia sempat menjadi misteri selama hampir empat dekade. Baru pada tahun 2011, pelaku akhirnya diidentifikasi sebagai pelaku pembunuhan ini.
Dia adalah Rodney Alcala, yang dikenal luas sebagai "Pembunuh Permainan Kencan". Pria ini ternyata memiliki sejarah panjang kejahatan brutal yang baru terungkap sepenuhnya setelah bertahun-tahun.
Alcala terkenal karena kelicikannya dalam menyembunyikan identitas sebagai pembunuh berantai yang kejam, bahkan saat tampil di acara televisi.
Rodney Alcala mulai dikenal publik setelah ia muncul sebagai kontestan di acara The Dating Game pada tahun 1978, meskipun saat itu ia sudah menjadi pelaku serangkaian pembunuhan. Julukan "Pembunuh Permainan Kencan" melekat karena kemunculannya yang tampak normal dan karismatik di televisi, padahal ia sudah melakukan banyak pembunuhan.
Kejahatan Alcala akhirnya terungkap sepenuhnya setelah pembunuhan Robin Samsoe, seorang gadis berusia 12 tahun, yang membuatnya ditangkap pada 1979. Dia dijatuhi hukuman mati pada 1980, namun hukuman tersebut kemudian dibatalkan. Alcala menghabiskan sisa hidupnya di penjara hingga meninggal dunia pada 2021.
Kebrutalan kejahatan Alcala kembali menjadi perhatian publik setelah kasus ini diangkat dalam film Woman of the Hour di Netflix. Film ini menyoroti paradoks ironis dari Alcala yang tampil sebagai pria yang memesona di acara kencan, sementara di balik layar, ia adalah pembunuh berantai yang sadis.