Menakar Peran Herman Sutrisno di Balik Pasangan Sudarsono-Supriana pada Pilkada Banjar 2024
BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Herman Sutrisno, politisi senior Partai Golkar di Kota Banjar, Jawa Barat, masih menjadi sosok yang diperhitungkan dalam politik lokal.
Mantan Wali Kota Banjar dua periode (2004-2008 dan 2008-2013) ini tetap memiliki pengaruh meski sudah tak lagi menjabat sebagai kepala daerah.
Setelah masa jabatannya berakhir, Herman melanjutkan karier politik di DPRD Provinsi Jawa Barat. Namun, perjalanan politiknya sempat terhenti akibat kasus gratifikasi yang menyeretnya ke Lapas Sukamiskin, Bandung.
Pada Juni 2024, Herman resmi bebas dari Lapas dan kembali ke Kota Banjar, menjelang Pilkada 2024. Kepulangannya ini memicu pergerakan dan perhatian para rival politik di Banjar, yang khawatir akan pengaruhnya di arena Pilkada.
Meskipun ada spekulasi bahwa Herman tidak akan berjuang maksimal untuk memenangkan pasangan yang diusung Partai Golkar dalam Pilkada Banjar 2024, posisinya tetap dinilai strategis.
Pada Pilkada kali ini, Partai Golkar berkoalisi dengan PKB untuk mengusung pasangan Sudarsono (Golkar) dan Supriana (PKB). Pertanyaannya, apakah Herman akan memberikan dukungan penuh kepada pasangan tersebut?
Sudarsono, Calon Wali Kota Banjar dari Partai Golkar, menegaskan bahwa Herman Sutrisno adalah tokoh senior yang selalu memberi dorongan kepada para kader Golkar.
Menurutnya, Herman terus memberikan semangat dan memerintahkan kader untuk berjuang habis-habisan dalam Pilkada Banjar.
"Beliau (Herman Sutrisno) adalah sesepuh kami yang selalu memberikan semangat. Beliau meminta kami berjuang maksimal. Sebagai kader Golkar, kami tidak boleh lengah atau merasa terlalu percaya diri," kata Sudarsono usai menghadiri peringatan HUT ke-60 Partai Golkar di Sekretariat DPD Golkar Banjar, Senin (21/10/2024).
Sudarsono juga menekankan pentingnya merendah dan bekerja keras agar masyarakat Kota Banjar dapat menerima mereka dengan tulus.
Namun, di balik dorongan kepada kader, peran aktif Herman dalam kampanye pasangan Sudarsono-Supriana masih menjadi tanda tanya.
Dalam acara peringatan HUT Partai Golkar tersebut, Herman hadir sebagai Ketua Dewan Pembina DPD Partai Golkar Kota Banjar, namun dia tidak banyak berkomentar mengenai Pilkada Banjar.
Bahkan, ketika diminta memberikan pernyataan oleh awak media, Herman menolak untuk berbicara terkait dukungannya kepada pasangan calon dari Golkar.
"Apa, wawancara? Nanti saja," ujarnya sambil berlalu meninggalkan Sekretariat DPD Partai Golkar Kota Banjar.