5 Orang Terkaya Indonesia dari Pertambangan
JAKARTA - Orang terkaya Indonesia dari tambang nikel yang menjadi miliarder. Tak heran jika para pengusaha yang menggeluti bisnis tambang nikel dikenal sebagai sosok dengan kekayaaan yang melimpah dan penghasilan yang sangat besar.
Di Indonesia, sektor pertambangan dianggap sebagai peluang usaha yang menggiurkan karena hasil produksinya memberikan keuntungan yang signifikan. Manfaat dari industri ini meliputi penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan taraf hidup masyarakat, serta kontribusi terhadap pendapatan negara.
Berikut ini, beberapa daftar orang terkaya di Indonesia yang memiliki bisnis tambang nikel yang dirangkum Okezone, Senin (21/10/2024):
1. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong merupakan pendiri Bayan Resource, sebuah perusahaan tambang batu bara di Indonesia. Lahir di Singapura pada April 1948, ia dikenal sebagai 'raja' batu bara. Kekayaannya diperkirakan mencapai USD12,1 miliar.
Low Tuck Kwong terlibat dalam The Farrer Park Company, Samindo Resource, serta Voksel Electric. Selain itu, ia juga memimpin perusahaan energi terbarukan asal Singapura, Metis Energy.
2. Garibaldi “Boy” Thohir dan Keluarga
Boy Thohir mendirikan perusahaan pembiayaan kendaraan roda dua, Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance), dan juga memiliki saham di perusahaan telekomunikasi Hutchison 3 Indonesia. Ia tercatat sebagai orang terkaya ke-15 di Indonesia dengan kekayaan sebesar USD3,45 miliar.
Pria kelahiran Bandar Lampung ini pertama kali mengakusisi saham Allied Indocoal dalam usaha patungan dengan sebuah perusahaan Australia sebekum membeli Adaro tahun 2005. Selain itu, ia memiliki bisnis utama yang digerakkan oleh PT. Adaro Energy Indonesia, salah satu eksportir batu bara terbesar dunia.
3. Theodore Rachmat
Theodore Rachmat memiliki nama asli Oei Giok Eng ini mempunyai saham minoritas di Adaro Energy Indonesia. Ia juga menjadi pendiri grup Triputra yang memiliki empat bisnis utama, termasuk agribisnis, manufaktur, dan pertambangan.
Kekayaan yang dimiliki Theodore Rachmat mencapai USD3,3 miliar.