Bandara Dhoho Milik Orang Terkaya RI Diresmikan, Proyek Pertama Skema KPBU

Bandara Dhoho Milik Orang Terkaya RI Diresmikan, Proyek Pertama Skema KPBU

Terkini | okezone | Sabtu, 19 Oktober 2024 - 15:48
share

JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah menyelesaikan proyek Bandara Dhoho Kediri. Di mana bandara pertama di Indonesia yang dibangun melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited.

Bandara yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ini diharapkan menjadi katalis penting bagi peningkatan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur, khususnya bagian selatan.

Acara peresmian dihadiri oleh sejumlah pejabat penting seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, PJ. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, serta jajaran eksekutif dari mitra proyek, di antaranya Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI) Istata T Siddharta dan Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk Susilo Wonowidjojo. Turut hadir pula Direktur HC PT Wijaya Karya Persero Tbk Hadjar Seti Aji dan Direktur Operasi 1 WEGE Bagus Tri Setyana.

<div class="vicon"><iframe width="100" height="400" src="https://video.okezone.com/embed/MjAyNC8xMC8xOS8xLzE4NjE3OS81L3g5N216MXU=" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>

Dalam sambutannya, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi kehadiran Bandara Dhoho sebagai langkah strategis dalam memperkuat jaringan transportasi di Jawa Timur. "Bandara Dhoho Kediri merupakan momentum bersejarah, tidak hanya karena ini adalah bandara pertama dengan skema KPBU unsolicited, tetapi juga karena dampak positifnya terhadap perekonomian regional. Bandara ini membuka akses yang lebih luas, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan potensi Kediri sebagai pusat ekonomi baru di Jawa Timur," ujar Luhut.

Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama, Istata T Siddharta, menegaskan bahwa Bandara Dhoho adalah “A Gift to the Nation.” Proyek ini merupakan kontribusi signifikan bagi kemajuan infrastruktur Indonesia, terutama dalam membuka konektivitas ke wilayah-wilayah selingkar Wilis seperti Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan sekitarnya.

Topik Menarik