Forum Rektor Dorong Pemerintahan Baru Ciptakan Kebijakan Enterpreneur Muda untuk Atasi Lesunya Ekono
MALANG - Forum rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan muda ramah lingkungan di tengah gejolak ekonomi di Indonesia. Hal ini disampaikan saat Forum Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Universitas Brawijaya (UB), Malang, pada Kamis (17/10/2024).
Ketua pelaksana Prof. Imam Santoso mengatakan, ada dua kegiatan utama pada semiloka kewirausahaan ini pertama "Seminar Pengembangan Kewirausahaan", dan kedua "Lokakarya Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa", yang mana untuk mempercepat akselarasi pengembangan ekonomi dan kewirausahaan mahasiswa, khusus di perguruan tinggi negeri (PTN), dan menyangkut isu - isu lingkungan hidup.
"Dengan mengambil tema "Masa Depan Kewirausahaan Hijau: Integrasi Al dan Model Bisnis Berkelanjutan", masing-masing perguruan tinggi diharapkan memiliki pont of view bahwa keberlanjutan sangat penting dalam kewirausahaan," kata Imam Santoso, saat kegiatan di Universitas Brawijaya, Malang.
Menurutnya, kemunculan wirausahawan hijau yang peduli akan lingkungan menjadi penting, untuk mendasarkan pada bisnis berkelanjutan. Tapi perlu ditekankan juga harus didasari pada perkembangan teknologi, terutama penggunaan artificial intellegence (AI).
"Kita juga harus melihat dari sudut pandang kecerdasan buatan, bagaimana kita membangun kecerdasan buatan itu mampu mempercepat pergerakan bisnis secara umum, terlebih lagi pada bisnis green entrepreneurship ini," ujar pria yang juga Wakil Rektor I Universitas Brawijaya ini.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Widodo menyatakan, semiloka ini juga menjadi acuan atau blue print bagi pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, untuk mengambil kebijakan perekonomian dan wirausaha di tengah terpuruknya kondisi ekonomi di Indonesia, ditandai delfasi lima bulan berturut-turut.
"Kita berharap membantu merumuskan, ide gagasan, dan road map yang disusun, akan diajukan ke kementerian. Harapannya bisa dibaca dan diadopsi, atau jadi view kebijakan di kemudian hari (kabinet pemerintahan baru). Jadi ini merumuskan kebijakan - kebijakan terkait entrepreneur, khususnya di kemahasiswaan, menjadi bagian penting untuk kemajuan ekonomi bangsa. Di negara maju itu enterpreneur-nya 11 - 12 persen, di Indonesia masih 3 persen," kata Prof. Widodo.
Di Universitas Brawijaya sendiri, kampus juga telah memberikan perhatian kepada mahasiswanya yang ingin memulai bisnis, dengan melalui Wakil Rektor V Bidang Riset dan Inovasi dengan memberikan insentif dana bantuan dan kemudahan kredit usaha. Di Universitas Brawijaya sendiri, baru sekitar 2 persen pertumbuhan angka wirausahawan muda.
"Yang bagus (memulai wirausaha) di mahasiswa, harapannya kita untuk mengumpulkan itu. Setiap tahun UB mengadakan wirausaha merdeka, bekerjasama dengan industri dan dunia usaha," tuturnya.
"Terutama bagi mahasiswa yang akan membangun start up dan bisnisnya, supaya anak-anak kita semakin banyak jadi enterpreneur. Penting juga campaign anaknya lulus menjadi wirausahawan itu bagus, dan positif," tambah rektor kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur ini.
Pihaknya mendorong, agar mahasiswa menciptakan kewirausahaan dan membuat lapangan kerja baru, hal ini demi meningkatkan daya beli ekonomi masyarakat. Menurutnya, dengan terciptanya lapangan kerja baru daya beli masyarakat juga akan kembali meningkat.
Makanya pertumbuhan kewirausahaan juga harus diimbangi dengan tumbuhnya ekosistem dan kebijakan yang mendukung, makanya untuk mengantisipasi lesunya ekonomi perlu mitigasi dan visi melihat peluang wirausaha ke depan.
"Ekonomi naik turun itu pasti ada hukum alam, kita bisa mitigasi dan visioning, apa yang bisa jadi trending ke depan. Mau tidak mau bisnis dengan teknologi Artificial Intellegence (AI), itu wajib dan hari ini juga dilakukan. Di Indonesia tren digitalisasi, apapun terkait AI itu yang masih sangat masif, kata kuncinya enterpreneur, green economy, dan AI," paparnya.
Di sisi lain, Sekretaris Eksekutif Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Andi Ilham Mahmud menuturkan, forum rektor perguruan tinggi negeri bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), munculnya wirausahawan muda darı kalangan mahasiswa. Apalagi pasca masifnya program kewirausahaan angka mahasiswa yang menjadi wirausaha meningkat di persentase 3 persen tahun 2024, dari sebelumnya 2 persen pada awal program dilaksanakan.
"Tapi juga jangan sampai wirausaha itu merusak lingkungan dan menambah emisi karbon, makanya diberikan project, diberikan bimbingan, dan praktek untuk menjadi wirausaha. Saat ini di 2024 sekitar 3 persen (pertumbuhan kewirausahaan mahasiswa), ini tanda-tanda baik," jelas Andi Ilham Mahmud.
Ia yakin bila kemunculan wirausahawan muda berbasis ekonomi hijau mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Makanya forum rektor bekerjasama dengan Kemendikbudristek menyiapkan sejumlah langkah, mulai dari pemberian insentif, pengurusan hak paten usaha, dan dilombakan ide-ide berbisnis para mahasiswa itu.
"Masalah deflasi akan bisa diatasi dengan menciptakan wirausaha, itu menciptakan lapangan kerja di Thailand di mal - mal Thailand di bawah 23 tahun itu yang membuat market. Pengusaha di negara-negara maju yang tinggi mahasiswanya ini yang kita bahas di semiloka ini," tandasnya.