Kisah Heroik Letkol Inf (Purn) Lukman Hakim: Hanya Berlima, Berhasil Pukul Mundur 50 Anggota GAM
PURWOREJO, iNewsJoglosemar.id – Kota Purworejo kerap disebut sebagai kota pensiun, tempat yang ideal bagi mereka yang telah sukses berkarir di luar kota dan kemudian memilih menetap setelah memasuki masa purnatugas. Namun, anggapan tersebut dibantah keras oleh Letkol Inf (Purn) Lukman Hakim. Menurutnya, julukan itu hanya dilontarkan oleh mereka yang tidak ingin terlibat dalam memajukan kabupaten ini.
Lukman Hakim, pria kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa seharusnya warga Purworejo yang telah sukses di luar daerah turut serta berkontribusi demi kemajuan Purworejo. Meskipun bukan asli Purworejo, Lukman merasa terpanggil untuk mengabdikan dirinya di kabupaten penghasil Kambing Etawa ini, termasuk dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati berpasangan dengan Yophi Prabowo dalam Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang.
Polisi Selidiki Insiden Maut Speedboat Rombongan Cagub Malut, Kecelakaan atau Kelalaian Motoris
"Saya senang tinggal di sini, budaya dan kultur masyarakatnya sangat luar biasa. Purworejo masih menjaga adat dan masyarakatnya agamis. Salah satu contohnya adalah Khataman Alquran yang dirayakan meriah dengan pawai dan atraksi kuda jingkrak. Tradisi ini hanya ada di Purworejo," ujar Lukman saat ditemui di kediamannya di Desa Keduren, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Minggu (13/10/2024).
Lukman, yang lahir pada 8 November 1971, memilih pensiun dini dari TNI AD demi berfokus untuk membangun Purworejo. Meskipun awalnya istrinya, Lestari Handiyaningsih, tidak setuju, ia meyakinkan bahwa pengabdian kepada negara bisa diwujudkan dengan berbagai cara, termasuk menjadi seorang pemimpin daerah.
Sebagai mantan Dandim 0708 Purworejo, Lukman pernah diangkat sebagai Bapak Stunting Kabupaten Purworejo dan berpengalaman dalam mengatasi isu tersebut. Dengan dukungan Yayasan Buddha Tzu Chi, ia kerap menyalurkan bantuan gizi kepada warga. Jika terpilih, Lukman dan pasangannya berencana memberdayakan pengusaha UMKM dengan memberikan pelatihan, pendampingan, hingga akses permodalan dan pemasaran.
"Kami akan support UMKM dengan pelatihan sesuai minat dan bakat. Setelah itu, kami akan dampingi mereka agar dapat berkembang. UMKM adalah tulang punggung perekonomian kita," ujar Lukman.
Pengabdian dan Penghargaan
Menjadi tentara adalah impian Lukman sejak kecil. Ia terinspirasi oleh pamannya yang seorang anggota TNI. Kegigihannya dalam menjalani karir militer membuatnya menjadi kebanggaan keluarga. Namun, di balik prestasi tersebut, ada kisah heroik saat ia bertugas di Aceh pada tahun 2003.
Selama 1,5 tahun, Lukman yang saat itu berpangkat Letnan Dua, bertugas di Aceh Utara sebagai Komandan Tim 2 Bravo Yonif Linud 501. Bersama timnya, ia aktif berpatroli di daerah Nisam, Syamtalira Bayu, dan Darussalam. Salah satu momen menegangkan terjadi saat Lukman dan empat anggotanya berhadapan dengan 50 anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Selama dua minggu patroli, kami menemukan jejak kaki anggota GAM di wilayah tersebut," kenangnya. Setelah mempelajari situasi, Lukman dan timnya menyusun strategi dengan membuat titik pantau di dataran tinggi. Pada bulan Ramadan, setelah salat subuh, Lukman bersama empat anggotanya bergerak menyusuri Sungai Krueng Geukuh untuk menemukan persembunyian GAM.
Mereka tidak mengambil jalur biasa, melainkan merayap melalui semak belukar agar tidak terdeteksi. Di tengah perjalanan, salah satu anggotanya merasa gentar melihat jumlah musuh yang banyak. Namun, Lukman mengambil sikap tegas, memotivasi anak buahnya untuk tetap maju.
Setelah tiba di lokasi, mereka menemukan sekitar 50 anggota GAM yang sedang beristirahat. Dengan strategi "sandi kanan kiri," Lukman dan timnya membuka tembakan sambil berteriak, membuat kesan bahwa mereka datang dengan jumlah besar. Dalam pertempuran singkat itu, Lukman berhasil menembak Panglima Sagoe, dan empat anggota GAM tewas. Anggota GAM yang lain kocar-kacir melarikan diri, mengira pasukan TNI yang datang jauh lebih banyak.
"Kami berhasil merebut empat senjata jenis AK47 dan MI6. Setelah itu, kami kembali ke pos dan menginformasikan kepada warga kampung terdekat bahwa kami berhasil melumpuhkan anggota GAM," ungkapnya.
Atas keberaniannya, Lukman mendapat penghargaan dari Komandan Batalyon Infanteri Linud 501, Letkol Inf Ferry Zein.
Kini, setelah pensiun dari TNI, Lukman Hakim bertekad mengabdikan dirinya untuk membangun Purworejo agar sejajar dengan daerah maju lainnya.