Israel Makin Nekat! Tank Merkava Tabrak Markas UNIFIL di Lebanon
BEIRUT, iNews.id - Pasukan pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL mengungkap upaya pasukan Israel menerobos ke wilayah Lebanon menggunakan tank pada Minggu (13/10/2024). Bahkan pasukan Zionis menghancurkan pintu gerbang markas UNIFIL.
Dalam pernyataan, UNIFIL menyebutkan, dua tank Merkava Israel memasuki secara paksa posisi tentara Baret Biru, sebutan untuk pasukan penjaga perdamaian, di Kota Ramyeh.
“Pagi ini, pasukan penjaga perdamaian di posisi PBB di Ramyah mengamati tiga peleton tentara Israel melintasi Garis Biru ke Lebanon,” bunyi pernyataan, dikutip dari Anadolu, Senin (14/10/2024).
Dijelaskan, upaya penerobosan itu terjadi sekitar pukul 04.30, saat pasukan penjaga perdamaian berada di tempat perlindungan. Dua tank Merkava menghancurkan gerbang utama dan memasukinya secara paksa.
Tentara Israel lalu beberapa kali meminta agar markas UNIFIL mematikan lampu.
Namun kedua tank tersebut pergi sekitar 45 menit kemudian setelah UNIFIL mengajukan protes melalui mekanisme resmi.
Kehadiran tentara Israel tersebut membahayakan pasukan penjaga perdamaian PBB.
"Untuk keempat kali dalam beberapa hari ini, kami mengingatkan tentara Israel serta semua pihak mengenai kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati keutuhan bangunan PBB setiap saat," demikian isi pernyataan.
Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Netanyahu Ingin UNIFIL Angkat Kaki dari Lebanon
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak PBB untuk menarik misi penjaga perdamaian dari Lebanon.
"Sudah waktunya bagi Anda untuk menarik UNIFIL dari benteng pertahanan Hizbullah dan dari wilayah pertempuran," kata Netanyahu, dalam pesannya kepada Sekjen PBB Antonio Guterres.
Guterres merespons permintaan Netanyahu itu dengan tegas, tak akan menarik pasukan UNIFIL dari Lebanon Selatan.
"Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional. Serangan tersebut bisa dianggap sebagai kejahatan perang," katanya, seraya menambahkan, pasukan UNIFIL akan tetap berada di posisi mereka serta bendera PBB akan tetap berkibar.
Pasukan UNIFIL Jadi Korban Penembakan Israel
Total lima personel pasukan UNIFIL terluka akibat serangan Israel sejak Kamis pekan lalu.
Dua prajurit TNI luka setelah jatuh dari menara pengawas di markas kontingen Indonesia di Kota Naqoura. Menara pengawas tempat mereka bertugas diserang dengan tank.
Sehari kemudian, militer Israel menembaki posisi pasukan UNIFIL menyebabkan dua tentara Sri Lanka (sebelumnya disebutkan Prancis) luka. Kementerian Luar Negeri Sri Lanka mengutuk keras serangan itu.
UNIFIL melanjutkan, seorang pasukannya juga terluka dalam insiden terpisah di Naqoura di hari yang sama. Korban menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru dari tubuhnya, namun kondisinya stabil.