Serangan Terbaru Israel di Gaza Tewaskan 29 Orang, Tank Bergerak ke Wilayah Jabalia
KAIRO, iNews.id - Serangan militer Israel di Gaza sepanjang hari Sabtu (12/10/2024) menewaskan setidaknya 29 warga Palestina, menurut petugas medis setempat. Sementara, pasukan Zionis dengan armada tank terus bergerak ke wilayah Jabalia, tempat ribuan orang terjebak.
Penduduk setempat menyebut bahwa pasukan Israel terus menggempur wilayah wilayah Jabalia, baik dari udara dan darat.
Melansir Reuters, 19 orang tewas di Gaza semalam, dan 10 lainnya tewas pada Sabtu malam setelah Israel menyerang dua rumah di Jabalia dan kamp Nuseirat di Gaza tengah.
"Jumlah korban tewas dapat meningkat karena banyak yang terluka dalam kondisi kritis," kata petugas medis dikutip, Minggu (13/10/2024).
Adapun militer Israel menerbitkan perintah evakuasi baru pada Sabtu ke dua lingkungan di tepi utara Kota Gaza. Isi pengumuman tersebut menyebutkan bahwa daerah itu adalah 'zona pertempuran berbahaya'.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas di Gaza mendesak penduduk untuk tidak pindah ke wilayah utara daerah kantong itu dan juga menghindari perjalanan ke selatan.
Sementara, militer Israel mengklaim beroperasi melawan pejuang Hamas yang telah menggunakan bangunan sipil dan mengatakan instruksi evakuasi yang jelas telah dikeluarkan selama beberapa hari terakhir ke wilayah-wilayah, termasuk Rumah Sakit Kamal Adwan.
Dalam beberapa hari terakhir, militer mengatakan bahwa pasukan yang beroperasi di Jabalia dan wilayah sekitarnya telah menewaskan puluhan militan, menemukan senjata, dan membongkar infrastruktur militer.
Disebut lebih dari 20 pejuang tewas terkena tembakan tank, tembakan jarak dekat, dan serangan udara saat melanjutkan operasi di seluruh Jalur Gaza.
Operasi di wilayah ini dimulai seminggu yang lalu dengan tujuan melawan militan yang melancarkan serangan dan untuk mencegah Hamas berkumpul kembali. Hamas membantah bahwa para pejuangnya sengaja menggunakan wilayah sipil sebagai pangkalan.
Pejabat kesehatan Palestina menyebutkan jumlah orang yang tewas di Jabalia selama seminggu terakhir sekitar 150 orang.
Sementara itu, pejabat Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan tidak ada wilayah aman di Gaza. Mereka juga menyuarakan kekhawatiran atas kekurangan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis di Gaza utara, serta terdapat risiko kelaparan di sana.
Pergerakan militer Israel di Gaza, yang bertujuan untuk melenyapkan Hamas, telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina sejak dimulai setahun lalu, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.