8 Pelajaran Hidup Penting yang Harus Ditanamkan Orangtua Sebelum Anak Berusia 5 Tahun
Pada masa balita, anak-anak berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pada usia lima tahun, anak-anak sedang tumbuh dengan mental dan emosional yang baik. Usia ini adalah waktu yang sangat penting untuk memperkenalkan berbagai konsep dan keterampilan yang akan mereka bawa hingga dewasa.
Sebagai orangtua atau di dalam parenting, usia balita adalah masa emas untuk mulai mengajarkan hal-hal penting yang akan membantu anak tumbuh menjadi individu yang baik, mandiri, dan penuh rasa ingin tahu.
Berikut 8 pelajaran hidup yang perlu diajarkan sebelum mereka berusia 5 tahun seperti dikutip dari Time Of India, Senin (7/10/2024):
1. Tata Krama dan Rasa Hormat
Mengajarkan tata krama dasar, seperti mengucapkan "tolong," "terima kasih," dan "maaf" adalah salah satu hal pertama yang perlu diperkenalkan. Anak-anak perlu memahami bahwa memperlakukan orang lain dengan sopan adalah hal yang penting. Contoh yang bisa diberikan adalah bagaimana mereka harus menghormati orang dewasa, teman sebaya, dan juga lingkungan sekitarnya.
2. Pentingnya Berbagi
Anak-anak secara alami cenderung egois pada tahap awal perkembangan mereka. Namun, berbagi adalah pelajaran penting yang harus ditanamkan sejak dini. Ajak mereka untuk berbagi mainan, makanan, atau benda-benda lain dengan teman-temannya. Jelaskan bahwa berbagi bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang membuat orang lain merasa bahagia dan menciptakan hubungan yang lebih baik.
3. Cara Mengekspresikan Emosi
Ajarkan anak mengenali emosi mereka dengan menyebutkan nama perasaan seperti senang, marah, atau sedih. Gunakan buku cerita dan contoh sederhana untuk membantu anak memahami cara mengekspresikan emosi. Dorong mereka mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, bukan tindakan negatif.
4. Menjaga Kebersihan
Kebersihan adalah kebiasaan yang penting untuk dibangun sejak kecil. Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti mencuci tangan sebelum makan, menggosok gigi, atau merapikan mainan setelah bermain. Dengan menanamkan kebiasaan menjaga kebersihan, anak-anak akan lebih mudah memahami pentingnya merawat diri dan lingkungan di sekitar mereka.
5. Cara Mengikuti Instruksi
Kemampuan untuk mendengarkan dan mengikuti instruksi sangat penting, baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan sosial lainnya. Latih anak dengan memberikan perintah sederhana yang mereka bisa ikuti, seperti "Tolong ambilkan sendok," atau "Rapikan mainanmu sebelum tidur." Keterampilan ini juga membantu mereka belajar tentang disiplin.
6. Keterampilan Memecahkan Masalah
Balita sering kali dihadapkan dengan masalah kecil, seperti menyusun mainan atau menyelesaikan puzzle. Ajak mereka untuk memikirkan solusi sendiri terlebih dahulu sebelum memberikan bantuan. Ini akan membantu mereka menjadi lebih mandiri dan kreatif dalam menghadapi masalah. Berikan dorongan untuk mencoba hal baru dan jangan takut untuk gagal, karena dari situ mereka akan belajar.
7. Konsep Waktu
Meskipun balita mungkin belum sepenuhnya memahami jam, mereka bisa diajari konsep dasar waktu seperti "sekarang," "nanti," "besok," dan "kemarin." Gunakan rutinitas sehari-hari untuk membantu mereka mengenal urutan waktu, misalnya "Setelah sarapan, kita akan bermain," atau "Setelah mandi, waktunya tidur." Ini akan membantu anak-anak untuk lebih memahami rutinitas dan perencanaan.
8. Nilai Rasa Ingin Tahu dan Pembelajaran
Anak-anak pada usia balita sangat ingin tahu dan selalu mengajukan banyak pertanyaan. Alih-alih merasa kewalahan, dorong rasa ingin tahu mereka dengan memberikan penjelasan yang sederhana.
Jadikan belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan dengan cara membaca buku bersama, bermain teka-teki, atau menjelajahi alam. Ketika anak merasa bahwa belajar itu menyenangkan, mereka akan memiliki hasrat yang kuat untuk terus mencari tahu hal-hal baru.
Mengajarkan pelajaran-pelajaran hidup ini tidak hanya membantu anak-anak memahami dunia di sekitar mereka, tetapi juga membentuk mereka menjadi individu yang memiliki karakter yang baik, rasa hormat terhadap orang lain, dan sikap positif terhadap pembelajaran.